NATUNA (HAKA) – Kepala SMPN 2 Bunguran Timur, Budi Kesumawati mengatakan, sekitar 10-15 persen, siswanya tidak mempunyai Handphone (Hp) untuk melakukan pembelajaran daring.
“Ada beberapa siswa yang tidak memiliki android,” ucapnya saat mendampingi Ketua Komisi I DPRD Natuna, Wan Arismunandar, Senin (23/8/2021).
Kepada siswa yang tidak memiliki android, pihak sekolah setiap hari memberikan tugas secara offline yang siswa ambil di sekolah.
“Materi tugas yang diberikan tetap sama,” ucapnya.
Selama proses pembelajaran tatap muka di kelas, sejauh ini tidak menemukan kendala. Siswa dibagi ke dalam tiga gelombang. Selama seminggu siswa hanya dua hari saja sekolah.
“Anak-anak lebih cenderung bergembira ke sekolah karena keluh kesah orang tua, belajar dirumah kurang terkontrol,” terangnya.
Dalam pelaksanaannya pihak sekolah juga menerapkan protokol kesehatan yang ketat tidak saja bagi siswa namun juga bagi para guru dan pegawai.
“Kalau di antara mereka ada yang mengeluhkan sakit kita izinkan untuk tidak masuk sekolah,” terangnya.
Diketahui selama pembelajaran daring juga jam kerja di sekolah tetap berlaku guru dan pegawai tetap masuk.
“Tapi kami dapat informasi bahwa PTM ditunda lagi. Jadi semuanya kembali belajar dari rumah,” tutupnya. (dan)