BINTAN (HAKA) – Wakil Bupati Bintan Dalmasri Syam menegaskan, bahwa Kabupaten Bintan memiliki tekstur tanah yang subur dan sangat potensial dalam hal bercocok tanam pertanian. Hal itu disampaikannya saat membuka Focus Group Discussion dengan tema Menggali Potensi Ekspor Pertanian Kepri, Selasa (27/8/2019) bersama Balai Karantina Pertanian Kelas II Tanjungpinang di Ballroom de Bintan Villa.
FGD kali ini dihadiri beberapa Kepala Balai Karantina Kabupaten/Kota yang ada di Kepri, para eksportir, Disperindag Provinsi dan Kabupaten/Kota, 30 kelompok tani Bintan dan 10 kelompok tani Tanjungpinang beserta pendamping, Bulog, Bea Cukai hingga petani mandiri. FGD ini dimaksudkan untuk menguak semua potensi pertanian yang bisa dimaksimalkan.
Sebelum penyampaian materi, Wabup Bintan dalam sambutannya sempat menyinggung persoalan angka impor hasil pertanian yang dianggapnya masih bisa ditekan.
“Kita mampu, tanah kita mendukung. Tinggal bagaimana kita mengembangkan semua potensi yang ada. Di sinilah kita gali, dimana peluang-peluang yang bisa dimanfaatkan. Walau impor masih dibutuhkan, setidaknya apa yang bisa kita hasilkan tidak perlu kita impor. Justru kalau bisa kita yang ekspor,” paparnya.
“Tanah kita subur, lahan kita ada. Bersama petani, ayok kita maksimalkan kekayaan alam yang ada,” tambahnya.
Saat ini komoditi ekspor yang bisa dilakukan Kabupaten Bintan masih didominasi hasil perkebunan sawit dan karet.(red/kominfo)