TANJUNGPINANG (HAKA) – Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Kepri, M Bisri menyampaikan, sejak Januari hingga 17 Mei 2024, tercatat ada 285 kasus Demam berdarah atau DBD di Provinsi Kepri.
“Dari jumlah itu 5 orang di antaranya meninggal dunia. Seluruhnya berada di Kota Batam,” katanya, kepada hariankepri.com, kemarin.
Bisri melanjutkan, dari tujuh kabupaten/kota di Kepri, pada periode tersebut Kota Batam menjadi daerah di Kepri yang paling banyak pasien DBD-nya.
“Jumlahnya mencapai 105 pasien. Sedangkan yang paling rendah itu Anambas ada 17 pasien,” jelasnya.
Kendati demikian, sambungnya, jika dibandingkan dengan tahun lalu, kasus DBD di Kepri pada periode yang sama menunjukan tren penurunan.
Menurutnya, hal itu tidak lepas dari antisipasi dengan cara melakukan sosialisasi oleh Dinkes kabupaten/kota pada bulan-bulan menjelang kasus DBD naik.
“Karena melalui sosialisasi itu, kita mengingatkan kembali masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan,” sebutnya.
Dalam kesempatan itu, Bisri juga mengimbau, agar masyarakat selalu menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggalnya. Selain itu, masyarakat juga dianjurkan untuk segera berobat bila mengalami gejala demam lebih dari 3 hari.
“Ini untuk memastikan penyebab demamnya. Kalau positif demam, petugas Dinsos dan puskesmas akan segera melakukan penyelidikan epidemiologi dan tindakan yang diperlukan. Salah satunya seperti fogging,” pungkasnya.(kar)