TANJUNGPINANG (HAKA) – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tanjungpinang, angka kemiskinan Tanjungpinang mengalami penurunan menjadi 7,95 persen.
Penurunan angka kemiskinan itu, berdasarkan survei sosial ekonomi nasional, yang diadakan pada bulan Maret 2023 yang lalu, tepatnya masih masa pemerintahan Rahma-Endang.
Ketika dimintai tanggapannya, mantan Wali Kota Tanjungpinang, Rahma, mengaku bersyukur dan bangga atas capaian tersebut.
Ia menilai, penurunan itu merupakan sebuah kerja keras pemerintah dan semua unsur, sehingga dapat menekan laju kemiskinan di Kota Tanjungpinang.
“Kalau kita lihat data statistik turunnya 1,9 persen. Alhamdulillah, saya sangat senang dan bangga,” kata Rahma kepada hariankepri.com, Kamis (26/10/2023).
Rahma mengatakan, banyaknya program yang langsung bersentuhan dengan masyarakat, ternyata membuahkan hasil positif. Ini juga tidak terlepas dari upaya semua stakeholder.
“Tahun 2021 dan 2022 sampai pertengahan 2023 kami selalu kasih bantuan. Ada peralatan usaha, mesin jahit, gerobak jualan, dandang kuali dan lainnya, termasuk bantuan langsung tunai (BLT),” ucapnya.
Dalam data yang dirilis BPS Tanjungpinang, angka kemiskinan mengalami fluktuatif sejak dari tahun 2015 hingga 2023.
“Hanya saja di tahun 2023 angka kemiskinannya turun drastis mencapai 4 ribu orang pengurangannya,” kata Kepala BPS Kota Tanjungpinang, Mangamputua Gultom.
Ia menyampaikan, penurunan angka kemiskinan itu, berdasarkan survei sosial ekonomi nasional yang diadakan pada bulan Maret 2023 yang lalu.
“Angkanya berada di 7,95 persen. Turun jika dibandingkan tahun 2022 yang berada di 9,85 persen, atau turun sekitar 1,9 persen,” sebutnya kepada hariankepri.com.
Menurutnya, penurunan ini disebabkan rendahnya inflasi yang berdampak langsung ke kebutuhan masyarakat. Keberhasilan mengendalikan gejolak inflasi, berdampak baik dalam menekan angka kemiskinan.
Secara umum, berdasarkan data BPS, periode 2015-2019 persentase penduduk miskin di Kota Tanjungpinang cenderung menurun, dengan penurunan yang cenderung rendah.
Namun, pada tahun 2020 kemiskinan di Tanjungpinang mengalami kenaikan, di angka 9,37 persen, kemudian naik lagi jadi 9,57 persen di tahun 2021, dan puncaknya saat covid, mencapai 9,85 persen.
Kenaikan persentase penduduk miskin tahun 2020 hingga 2022 tersebut disebabkan pandemi Covid-19 yang melanda di Indonesia dan juga berdampak di Kota Tanjungpinang.(zul)