Site icon Harian Kepri

Sekolah dan Masjid Ikut Tenggelam

Lokasi Pembangunan Estuari Dam Busung

Pemprov Yakin Estuari Dam Busung Dibangun

BINTAN (HAKA) – Enam ruang kegiatan belajar (RKB) SMK Negeri 4 Bintan di Desa Kuala Sempang, Kecamatan Seri Kuala Lobam, gagal dibangun tahun 2017. Pemerintah Provinsi Kepri menghapus alokasi anggaran tersebut menyusul keyakinan pemprov tentang rencana pembangunan estuari dam Busung dengan menelan anggaran sekitar Rp 1,3 triliun pada tahun 2019.

Bukan hanya itu, sekolah kelautan dan perikanan tersebut dipastikan tenggelam karena lokasinya tepat berada di atas lahan seluas lebih kurang 4 hektare pembangunan estuari dam Busung.

Joko Prasetyo Kepala SMKN 4 Bintan menyampaikan, dirinya sangat keberatan terhadap rencana pembangunan estuari dam Busung. Sekolahnya bakal hilang karena pembangunan tersebut.
Selain itu, sekitar 160 siswa bakal kehilangan tempat belajar. “Saya tidak tahu mau dipindah kemana. Ini saja sudah merebak kabar mutasi kepala sekolah,” katanya.

Disinggung pembangunan yang sia-sia? Joko enggan komentar. Dulu ketika sekolah dibangun, katanya memang rencana pembangunan dam sudah mencuat. Tapi dirinya kaget ketika dam itu benar benar akan dibangun dan akan menenggalamkan sekolahnya.

Sementara itu Kades Kuala Sempang M Hatta membenarkan sekolah perikanan dan kelautan bakal hilang. Masjid dan musala, infrastruktur jalan, tiang listrik dan kantor desa juga bakal tenggelam. Kades Busung Rusli mengatakan, Sekolah Dasar, beberapa musala dan masjid termasuk kantor desa dipastikan tenggelam. Sekdes Ekang, Daeng Ibrahim justru belum mengetahui rencana tersebut.

“Belum pernah dibahas pak kades,” katanya.

Ketika diminta nomor Kades Ekang, Bonari, dia mengatakan nomor kades tidak pernah aktif.
Demikian pula Kades Sebong Pereh, La Anif belum berhasil dihubungi. Sebagaimana diketahui ada enam desa dipastikan tenggelam yakni Desa Busung, Desa Kuala Sempang, Desa Ekang Anculai, Desa Sebong Pereh, Desa Lancang Kuning dan Kelurahan Tanjunguban Timur. (dee)

Exit mobile version