TANJUNGPINANG (HAKA) – Kepala Dinas DP3APM Kota Tanjungpinang, Bambang Hartanto mencatat, dari Januari hingga Oktober 2024, kasus kekerasan terhadap anak di Kota Tanjungpinang sudah ada sebanyak 71 kasus.
“71 orang itu, 50 orang laki-laki dan 21 perempuan,” kata Bambang Hartanto, Rabu (20/11/2024).
Ia merincikan, dari jumlah kasus selama rentang waktu 10 bulan itu, jenis kasus kekerasan seksual masih mendominasi, yakni sejumlah 33 kasus.
“Urutan kedua kasus penelantaran 16 orang, urutan ke tiga yakni kategori fisik sebanyak 11 orang,” tuturnya
Di samping itu ia menjelaskan, untuk pelaku kekerasan yang paling banyak yakni orang lain sebanyak 19 orang, urutan kedua pelakunya dari orang tua sendiri sebanyak 18 orang.
“Pelaku dari tetangga sebanyak 11 orang dan untuk pelaku dari pacar sendiri 9 orang,” tuturnya.
Melihat angka kasus tersebut, ia pun mengimbau kepada masyarakat, terutama orang tua agar semakin mengawasi anaknya, serta menjalin komunikasi yang intens dan memberikan pemahaman keagamaan yang kuat.
“Sesibuk apapun, orang tua merangkul anak-anak, agar terhindar dari pergaulan bebas yang mengakibatkan bisa terjadi korban kekerasan,” imbuhnya.
Untuk mencegah kasus kekerasan terhadap anak, pihaknya juga mengadakan sosialisasi terhadap edukasi terkait pengenalan dan pencegahan seksual di sekolah-sekolah di Kota Tanjungpinang.(zul)
