TANJUNGPINANG (HAKA) – Perusahaan asal Korea Selatan (Korsel), PT Eco Solar Energy akan berinvestasi di Tanjungpinang. Investor tersebut menggandeng perusahaan lokal, yakni PT Pasir Panjang Nusantara untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di kawasan FTZ Dompak.
“Saya mendukung penuh adanya investasi yang masuk ke Kota Tanjungpinang,” tegas Wali Kota Tanjungpinang, Rahma saat audiensi dengan dua perusahaan tersebut, di Kantor Wali Kota Tanjungpinang, Senin (20/12/2021) lalu.
Menurutnya, dengan adanya investasi masuk, akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Tanjungpinang. Selain itu, juga dapat menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat Kota Tanjungpinang.
Ia juga menegaskan bahwa Pemerintah Kota Tanjungpinang akan membantu segala hal yang menjadi kewenangan Pemko Tanjungpinang.
“Kepada jajaran terkait yaitu camat, lurah juga BPN agar memastikan dengan benar terkait lahan yang akan dibangun, agar tidak timbul permasalahan nanti,” tegasnya.
Selain itu, Rahma juga meminta kepada Dinas Perizinan Kota Tanjungpinang untuk mengecek kembali kelengkapan segala syarat yang dibutuhkan.
“Pastikan segala kelengkapan syarat atas pendirian usaha lengkap. Bantu dan permudah perizinan yang dibutuhkan, tentunya dengan regulasi dan ketentuan yang berlaku,” ujarnya.
Saat pertemuan tersebut, Rahma juga meminta kepada investor, untuk membuat komitmen kerja khususnya terkait perekrutan tenaga kerja.
“Komitmen kerja ini sebagai pegangan bagi kami Pemerintah Kota Tanjungpinang, agar dalam pelaksanaannya nanti sesuai dengan perjanjian awal yang sudah disepakati bersama,” tukasnya.
Pada kesempatan itu, perwakilan PT Eco Solar Energy Lee Nam Hak menyampaikan, PLTS akan dibangun di kawasan FTZ Tanjungpinang, dengan luas lahan tahap awal sekitar 115 hektare.
“PLTS akan menghasilkan listrik kapasitas 50 MW, yang rencana untuk PLN dan FTZ,” sebutnya.
Perwakilan dari PT Pasir Panjang Nusantara Iwan menambahkan, perekrutan tenaga kerja oleh perusahaan ini sekitar 1.500 orang.
“Hanya 5 persen tenaga kerja dari luar. Selebihnya pekerja lokal,” terangnya.(zul)