TANJUNGPINANG (HAKA) – Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri merilis, sepanjang Maret 2018 jumlah penduduk miskin di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) bertambah 3.250 orang.
“Secara umum, tingkat kemiskinan di Kepulauan Riau mengalami fluktuasi baik dari sisi jumlah maupun persentasenya,” ujar Kepala BPS Provinsi Kepri, dalam siaran persnya, Senin (16/7/2018).
Dijabarkannya, jumlah penduduk miskin di Provinsi Kepri hingga Maret 2018 berjumlah 131.676 orang atau naik sekitar 6,20 persen.
Sementara pada periode September 2017 lalu total penduduk miskin di Kepri sebanyak 128.426 orang atau 6,13 persen.
“Jumlah tersebut merupakan hasil penduduk miskin berdasarkan perhitungan penduduk dengan pengeluaran perkapita perbulan dibawah Garis Kemiskinan,” terangnya.
Angka kemiskinan itu, dipengaruhi oleh beberapa faktor. Di antaranya peranan komoditi makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan, seperti, perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan.
Sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemiskinan pada Maret 2018 tercatat sebesar 67,48 persen. Kondisi ini tidak jauh berbeda dengan kondisi September 2017 yaitu sebesar 67,60 persen.
Selain itu imbuhnya, persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada September 2017 sebesar 5,39 persen atau naik menjadi 5,45 persen pada Maret 2018.
Sementara persentase penduduk miskin di daerah perdesaan pada September 2017 sebesar 10,49 persen juga mengalami kenaikan menjadi 10,77 persen pada Maret 2018.
Selama periode September 2017 – Maret 2018, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan naik sebanyak 2.430 orang (dari 96.768 orang pada September 2017 menjadi 99.195 orang pada Maret2018).
“Sementara di daerah perdesaan juga mengalami kenaikan sebanyak 820 orang. Dari 31.659 orang pada September 2017 menjadi 32.480 di Maret 2018,” pungkasnya. (kar)