Pasalnya, sejak berdiri perusahaan pelat merah tersebut tidak pernah memberikan kontribusi untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Ini jadi atensi saya, dari kemarin saya suruh rapat RUPS tapi alasannya ada masalah keluarga. Ini akan segera kita perbaiki dan jadi tanggung jawab saya untuk memperbaikinya,” tegasnya, Senin (21/8/2017).
Padahal lanjutnya, BUMD tersebut diharapkan dapat menjadi salah satu tulang punggung untuk menambah pendapatan asli daerah (PAD) bagi Provinsi Kepri.
Apalagi modal yang diinvestasikan dari APBD Kepri untuk BUMD tersebut nilainya mencapai Rp 14 miliar.
“Inikan plat merah ada fasilitas khusus yang bisa dimanfaatkan tapi tidak dimanfaatkan,” tuturnya.
Dengan kondisi tersebut kata dia, Pemprov Kepri tidak akan menambah suntikan modal untuk PT Pembangunan Kepri. Sebelum ada perubahan kinerja dari direksi perusahaan tersebut.
“Untuk nambah (modal,red) saya rasa tidak. Tapi saya kasih jalan untuk bagaimana cari uang,” ujarnya.(kar)