TANJUNGPINANG (HAKA) – Sikap politik Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Kepri Soerya Respationo, yang menyatakan bakal maju sebagai bakal calon gubernur di Pilgub Kepri 2020 mendatang, membuat konstelasi politik di Kepri semakin menarik.
Ditambah lagi, 9 bulan jelang pembukaan pendaftaran bakal calon gubernur dan wakil gubernur pada 16 Juni 2020 mendatang, Soerya terang-terangan menyebut, jika partainya juga sudah menjalin komunikasi politik ke parpol lain sebagai strategi untuk menghadapi Pilkada Serentak pada 2020 mendatang.
“Komunikasi dengan partai lain tentu ada, dengan Golkar sudah, Gerindra sudah, PKS, PKB, dan Demokrat,” sebutnya.
Menurut Pengamat Politik Provinsi Kepri Adji Suradji mengatakan, sikap politik mantan Wagub Kepri itu, membuat kans Plt Gubernur Kepri yang juga Ketua Dewan Pembina PDI Perjuangan Kepri Isdianto untuk bertarung di Pilgub Kepri 2020 mendatang semakin berat.
“Dengan sinyal akan majunya Soerya, maka jalan Isdianto untuk maju di Pilgub 2020 tidak akan semulus sebagaimana yang ia bayangkan waktu itu, yakni sebelum jadi Plt Gubernur,” katanya, Selasa (10/9/2019).
Ia memprediksi, langkah Isdianto untuk bertarung di Pilgub Kepri akan penuh dengan lika-liku serta drama.
“Bisa jadi sepelik sebagaimana ia menjadi wagub mendampingi Nurdin Basirun,” sebut Dosen Fisip Umrah ini.
Doktor Ilmu Politik ini juga menyebut, sikap politik Soerya Respationo yang menyatakan siap untuk maju di Pilgub Kepri 2020 membuat Isdianto harus merelakan ambisinya untuk diusung PDI Perjuangan di Pilgub Kepri 2020.
Karena PDI P tentu akan lebih memilih Soerya ketimbang kader lain, ditambah lagi Soerya merupakan kader utama PDI P di Provinsi Kepri.
Sehingga besar kemungkinan DPP PDI P akan memprioritaskannya ketimbang kader atau figur lain. Meskipun figur tersebut cukup potensial untuk diusung dalam Pilgub Kepri 2020.
“Dengan kondisi seperti itu, Isdianto yang menurut saya adalah sosok yang realistis, beliau pasti juga akan sadar diri bahwa peluangnya untuk diusung oleh PDI P sangat kecil. Oleh karenanya maka Isdianto tentu akan mencari kendaraan lain agar ia bisa maju dalam Pilgub 2020,” paparnya.
Menurut analisanya, Partai NasDem, Partai Golkar, dan Partai Demokrat menjadi partai sangat potensial untuk menjadi kendaraan politik Isdianto di Pilgub Kepri 2020.
Sebab, sejauh ini ketiga partai tersebut merupakan partai dengan jumlah kursi yang cukup dominan di DPRD Kepri, masih belum menyatakan kesiapan untuk mengusung kader dari masing-masing partai atau figur lain yang potensial di Pilgub Kepri 2020.
“Ketiganya saat ini masih wait and see (untuk) melihat peluang, adakah figur yang potensial dan perlu didukung pada Pilgub nanti. Namun hal itu tentu dengan syarat khusus,” pungkasnya.(kar)
