NATUNA (HAKA) – Kepala BNPB Letjen Suharyanto menyampaikan, sistem jaringan komunikasi di Pulau Serasan yang sempat terputus akibat diterjang bencana longsor sudah kembali pulih, Kamis (9/3/2023).
“Di hari ketiga atau Kamis (9/3) ada perkembangan progres yang sudah tampak di lapangan. Salah satunya pulihnya sistem jaringan komunikasi,” katanya, di Lanud Raden Sadjad, Kabupaten Natuna, Kamis (9/3/2023).
Dia menjelaskan, sistem komunikasi di Serasan sudah kembali beroperasi sejak pukul 12.00 WIB. Hal itu setelah pihak penyedia layanan jaringan telekomunikasi nasional, sudah memperbaiki perangkat tower BTS yang rusak karena longsor.
Untuk menjamin, akses komunikasi di pulau itu tetap lancar, BNPB, Korem dan Mabes TNI AD, juga telah menyiapkan perangkat telepon satelit sebagai cadangan.
“Seluruh perangkat itu dapat digunakan sewaktu-waktu dalam keadaan darurat,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, di hari ketiga, sejumlah jalan di Pulau Serasan masih terputus akibat tertimbun material longsor. Sejauh ini, tim tengah berupaya untuk bisa segera membuka akses jalan yang terputus itu.
Namun, saat ini pihaknya mengalami sejumlah kendala, seperti kondisi cuaca yang sangat dinamis, hujan masih kerap terjadi dan kebutuhan alat-alat manual seperti gergaji mesin hingga alat berat sangat terbatas.
Dia mengatakan, jika akses jalan yang terputus tersebut, sudah dapat terhubung, maka tiang-tiang listrik yang akan mulai dipasang dan dipulihkan kembali, sehingga sistem kelistrikan di Pulau Serasan dapat kembali normal.
“Pemerintah melalui Kementerian PUPR akan menambah alat berat sehingga jalur yang masih tertutup itu dapat dibuka dengan target pengerjaan selama dua hari,” tuturnya.
Sementara itu, Juru Bicara Tanggap Darurat Bencana Serasan & Serasan Timur, Patli Muhamad, menyampaikan, hingga Kamis (9/3/2023) pukul 10 malam, sebanyak 33 orang sudah dinyatakan meninggal dunia dalam musibah ini.
“Dari 33 orang itu, 32 sudah teridentifikasi, dan 1 orang belum,” katanya.
Selain itu, sebanyak 21 orang masih dinyatakan hilang, 3 orang luka berat, dan 1.216 orang masih mengungsi, serta 30 rumah tertimbun material longsor.(kar)