TANJUNGPINANG (HAKA) – Rektor UMRAH, Agung Dhamar Syakti buka suara, ihwal posisi Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) di penyusunan Amdal untuk pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco City, di Kota Batam.
Kepada hariankepri.com, Agung menjelaskan, bahwa UMRAH dalam penyusunan dokumen Amdal Rempang Eco City sebatas sebagai tenaga ahli, dan tidak terlbat secara langsung dalam penyusunan dokumen itu.
“Penyusunan dokumen Amdal Rempang Eco City ini diprakarsai dan disusun oleh BP Batam. Kami sebagai tenaga ahli. UMRAH sendiri tidak bisa menyiapkan dokumen Amdal karena tidak memiliki sertifikasinya,” katanya, di Audiotorium UMRAH, Pulau Dompak, Jumat (29/9/2023).
Agung menjelaskan, dalam praktiknya nanti, UMRAH hanya akan melakukan kajian yang nantinya disusun menjadi kerangka acuan, yang selanjutnya akan digunakan dalam penyusunan dokumen AMDAL Rempang Eco City.
Lebih lanjut, ia memaparkan, adapun kajian yang nantinya akan dilakukan oleh UMRAH, antara lain, yakni memetakan kondisi alam serta kultur sosial masyarakat di sana.
Seperti misalnya, untuk mengetahui ada berapa jenis mangrove di pulau itu, kondisi terumbu karangnya, serta kondisi sosial masyarakat terhadap proyek tersebut.
“Jadi kita tidak ada urusan (dalam penyusunan dokumen Amdal). Tugas kita hanya menggambarkan atau memotret kondisi di sana secara ilmiah,” jelas Ketua Komisi Sumberdaya Maritim Dewan Riset Daerah, Provinsi Kepri ini.
Menurut Guru Besar Bidang Ilmu Pencemaran Laut dan Bioremediasi, FKIP UMRAH ini, kajian yang dilakukan tersebut juga merupakan kontribusi UMRAH dalam menyukseskan pembangunan di Provinsi Kepri.
Karena kata dia, data ilmiah yang dihasilkan dari kajian itu, tentunya bisa menjadi rujukan dalam penyusunan dokumen Amdal Rempang Eco City.
“Apa yang kita kerjakan ini bentuk kontribusi kita untuk masyarakat Kepri. Karena kita berharap dokumen Amdal yang dihasilkan nanti itu, benar-benar dari hasil kajian secara objektif dan berpijak kepada prinsip-prinsip ilmiah,” tegasnya.
Sebelumnya, Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepri mempertanyakan, status keterlibatan UMRAH dalam penyusunan dokumen Amdal Rempang Eco City.
Anggota LAM Kepri, Maskur Tilawahyu mengatakan, keterlibatan UMRAH dalam penyusunan Amdal Rempang Eco City, diketahui berdasarkan surat yang beredar.
“Dalam surat itu tertera jelas, bahwa penyusunan Amdal dilakukan oleh Tim UMRAH. Mereka akan pertemuan Sabtu (30/9/2023) nanti,” katanya, kepada hariankepri.com, Kamis (28/9/2023).
Untuk itulah kata Maskur, LAM Kepri mempertanyakan, sekaligus menyayangkan sikap UMRAH yang terlibat sebagai tim penyusun AMDAL untuk Rempang Eco City.
“Semua tahu, kita menolak relokasi warga Melayu di Rempang. Kenapa tiba-tiba UMRAH bersikap seperti ini,” ucapnya.(kar/fik)
Rempang akan bernasib seperti Hilirisasi Nikel , layu sebelum berkembang , Smelter kekurangan bahan baku ore , smelter mencari bahan baku ke filipina dan Australia, sebagian bahkan sudah berhenti produksi . Suplay bahan baku ore nikel terhenti , ESDM kacau ,tidak sanggup mengelola