BINTAN (HAKA) – Sekretaris Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Kepri, Amri menanggapi tentang atlet menembak asal Bintan, Nourma Try Indriani (34) yang telah membela Provinsi Papua untuk cabor menembak.
Menurutnya, Pemprov Kepri yang tidak memperhatikan Indriani selaku atlet menembak asal Bintan, adalah informasi yang keliru. Pihaknya bersama Dispora serta Perbakin tetap memperhatikan para atlet termasuk cabor menembak.
“Jangan dengar dari sepihak saja. Ada proses yang harus dilalui oleh atlet untuk berangkat ke PON,” ujarnya.
Amri menerangkan, atlet Indriani telah menjadi kontingen Papua pada PON tahun 2021 lalu. Artinya, 2 tahun sebelum ikut PON, seluruh administrasi atlet harus lengkap untuk didaftarkan sebagai kontingan dari provinsi maupun status regional.
“Memang saya sudah pernah diberitahu oleh orang tuanya Indriani waktu itu. Cuma waktu itu dia masih membela Papua,” sebutnya.
Menurutnya, mekanisme perpindahan atlet dari Papua ke Kepri yakni, yang bersangkutan harus ajukan pengunduran diri, sebelum pelaksanaan PON paling lambat 2 tahun.
Jika, Indriani telah mengajukan pengunduran diri dari atlet menembak Papua. Lalu, Pemprov Kepri tidak mengakomodirnya, maka Pemprov Kepri bisa dikatakan keliru.
Lebih lanjut ia menegaskan, bahwa tidak ada pihaknya atau pemprov yang tidak memerhatikan para atlet. Karena itu pilihan mereka sendiri untuk mengembangkan bakatnya.
Sementara itu, Nourma Try Indriani yang sering disapa Indri itu mengatakan, bahwa dirinya waktu itu mengajukan proposal ke Dispora Kepri tahun 2014, untuk menjadi atlet menembak asal Kepri. Bahkan, kata dia, sempat berkomunikasi dengan Ketua Perbakin Kepri bernama Dimas, saat itu.
“Kadispora Kepri waktu itu bilang ke saya ajukan proposal, dan sudah saya ajukan,” tuturnya.
Namun kata dia, karena belum ada jawaban apapun saat itu, sehingga, pelatihnya yang ada di PB Perbakin Pusat mendaftarkan namanya ke Pemprov Papua, untuk tampil ke PON.
“Dan saya disetujui oleh Perbakin Papua sebelum PON XX tahun 2021. Dan sampai saat ini saya masih dikontrak sama Papua hingga tahun 2024 ini,” tutupnya. (rul)