BINTAN (HAKA) – Sunaria, seorang warga Kampung Pisang, Kelurahan Kijang, Bintan Timur, menyambut positif upaya Pemkab Bintan dan Pemprov Kepri, membangun kolam resapan di kampungnya.
“Terima kasih kami untuk pemerintah, yang peduli dan sudah menolong kami untuk mengatasi banjir di sini,” tutur Sunaria warga RT 02/RW 05, Kampung Pisang, Kijang.
Ia mengaku senang, karena Sunaria sendiri punya pengalaman pahit saat banjir di tahun 2021 lalu. Waktu itu hujan deras dan air pasang melanda Pulau Bintan hampir dua pekan.
“Waktu itu, sedang tidur nyenyak di malam hari, tiba-tiba air sudah masuk ke rumah,” ungkapnya.
Sunaria menceritakan, saat itu juga, ia bersama suami dan seorang anaknya mengungsi sembari membawa barang berharga ke rumah keluarganya, yang jaraknya sekitar 300 meter dari rumahnya.
Ternyata, kondisi hujan deras disertai angin kencang itu terulang lagi, pada bulan Agustus 2022 dan Maret 2023 silam. Meski ketinggian air hanya mencapai 20 centimeter hingga 1 meter saja.
“Ya, kami bersyukur pemerintah mau mencarikan solusi,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua RT 02/RW 05 Kampung Sei Datuk, Ahmad Rahimi menceritakan hal yang sama terkait ketakutan warga, ketika hujan deras mulai melanda.
Terkait proyek pembangunan kolam resapan itu, dirinya bersama warga mendukung dan akan mengawal kegiatan kolam penganggulangan banjir itu hingga tuntas.
“Saya sangat mendukung termasuk RT/RW Kampung Sei Datuk ini. Kami berterima kasih kepada pemerintah dan yang terlibat dalam pembangunan kolam retensi ini,” tutupnya.
Sebelumnya, Bupati Bintan Roby Kurniawan mengatakan, di tahun 2023 ini, Pemprov Kepri telah menyiapkan Rp 7 miliar lebih untuk membangun kolam retensi penanggulangan banjir di Kampung Sei Datuk.
“Proyek pembangunan waduk retensi air banjir ini sudah mulai dikerjakan oleh CV Bangun Cipta Rezeki, sejak awal Agustus kemarin,” singkatnya. (rul)
