TANJUNGPINANG (HAKA) – Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Kepri, Aries Fhariandi menyebut, harga cabai di Tanjungpinang belakangan kembali naik.
Ia menduga, kenaikan ini disebabkan karena stok cabai subsidi yang didatangkan dari Sulawesi Utara (Sulut) pada Kamis (29/2/2024) lalu, telah habis.
“Beberapa sentra produksi mengalami gangguan panen. Harga cabai belum stabil. Jadi, cabai subsidi pemerintah itu habis,” katanya, kepada hariankepri.com, Jumat (15/3/2024).
Sebagai solusi untuk menekan harga cabai agar kembali turun, pihaknya telah menginstruksikan PT Pembangunan Kepri, untuk kembali mendatangkan cabai dari Sulut.
“Sekarang lagi proses pengiriman. Insya Allah dalam pekan ini sudah datang. Kita datangkan secara bertahap, dalam satu hari itu satu ton,” pungkasnya.
Sebelumnya, diberitakan pada Kamis (29/2/2024) Kepala DP2KH Provinsi Kepri, Rika Azmi menyampaikan, pihaknya telah mendatangkan 1 ton cabai merah keriting dari Sulut.
“Cabai tersebut didatangkan untuk menekan harga cabai di pasaran yang belakangan ini terus melonjak tajam,” katanya.
Sementara itu, tiga pekan setelah cabai tersebut didatangkan, yakni pada Kamis (14/3/2024) harga cabai merah di pasar tradisional Bintan Center (Binter), mengalami lonjakan.
Berdasarkan, pantauan hariankepri.com Kamis (14/3/2024), harga cabai merah dijual Rp 96 ribu per kilogram.
“Hari ini masih mending Rp 96 ribu, Rabu (13/3/2024) semalam, sempat tembus Rp 110 ribu per kilogram,” kata Ira, salah satu pedagang cabai merah di Pasar Bintan Center, kepada hariankepri.com.
Menurutnya, kenaikan itu memang sudah dari pihak agen cabai. “Kami tak tahu kenapa naik, informasinya karena gagal panen,” ucapnya.(kar/zul)