TANJUNGPINANG (HAKA) – Sejak awal Juli 2024, minyak goreng merek MinyaKita kini dibatasi penjualannya untuk wilayah Kota Tanjungpinang. Hal ini disampaikan M Sadmi Al Qayum, Pemilik CV Bintang Perkasa Tanjungpinang.
Sadmi mengatakan, pembatasan penjualan itu disebabkan oleh ketersediaan stok minyakita di pabrik yang kini telah berkurang.
“Sudah sejak awal Juli pembatasannya, jika ada yang datang untuk belanja, kita batasi 2 liter saja per orangnya,” ujarnya kepada hariankepri.com, kemarin.
Dia menyebutkan, berkurangnya ketersediaan stok tersebut sudah terjadi sejak pertengahan Januari 2024 yang lalu. Kalau Kota Tanjungpinang memang pasokan dari pusat sangat minim.
“Yang tahun 2023 lalu kita dapat 120 ton, sekarang hanya 40 ton per bulan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Sadmi mengutarakan, 40 liter Minyakita dalam sebulan itu, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan warga Tanjungpinang saja. Melainkan akan dibagi ke Kabupaten/Kota di Kepri lainnya.
“Termasuk ke Batam, Anambas dan lainnnya,” ucapnya.
Stok kita saat ini tinggal 500 dus, per dusnya 12 liter. Tapi nanti, akan datang lagi. Makanya pembelian kita batasi,” sebut Sadmi
Untuk saat ini, sambung Sadmi, Harga Eceran Tertinggi (HET) minyakita di Tanjungpinang belum mengalami kenaikan, yakni senilai Rp 14 ribu per liternya.
“Saya belum berani untuk menaikkan harga HET karena masih menunggu edaran atau keputusan dari pusat,” pungkasnya. (dim)