Oleh: Arga Permadi (Dirut Hariankepri.com)
JANJI Gubernur Ansar untuk mempercantik Ibu Kota Provinsi, Tanjungpinang, sudah menunjukkan progres yang positif. Total, ada 6 proyek strategis yang dikerjakan. Ada juga revitalisasi Pulau Penyengat yang digesa Gubernur Ansar.
Enam proyek strategis tersebut adalah, pembangunan Flyover Simpang Ramayana yang ditargetkan rampung pada Desember 2022. Anggarannya sekitar Rp 48,321 miliar. Tujuannya untuk mengurai kemacetan di jalur itu.
Yang kedua, pembangunan pedestarian dan penataan median jalan Bandar Udara RHF. Anggarannya sekitar Rp 33,7 miliar. Penataan ini sangat diperlukan, karena menjadi pintu masuk ke Tanjungpinang sebagai Ibu Kota Kepri.
Tidak hanya mempercantik, pedestarian ini juga menjadi ikon baru ibu kota. Sekaligus memberi rasa aman, dan nyaman bagi yang bertamu ke Tanjungpinang.
Yang ketiga, lanjutan pembangunan jalan lingkar pesisir Kota Tanjungpinang, dengan anggaran mencapai Rp 15 miliar. Keempat, penataan jalan kawasan pemerintahan Kepri, di Dompak sebesar Rp 5 miliar.
Yang kelima, penataan kawasan Kota Lama Jalan Merdeka. Dengan alokasi anggaran yang Rp 10 miliar, kawasan kota lama sudah bisa dinikmati langsung oleh masyarakat Tanjungpinang.
Beberapa event pun telah digelar di kawasan ini. Seperti Festival Moon Cake, Festival Lampion Lantern Dream Parade 2022 yang dihadiri ribuan warga ibu kota. Kemudian Festival Kopi Merdeka dan berbagai event lainnya. Tidak hanya untuk event, suasana sekarang di Kota Lama juga lebih tertata dan instagramble.
Proyek strategis Ansar berikutnya, yakni, pembangunan integrasi dermaga pelantar I dan II, dengan anggarannya yang mencapai Rp 40 miliar.
Pembangunan ini bertujuan, memudahkan lalu lalang kendaraan di kawasan tersebut. Juga memudahkan proses bongkar muat. Pembangunan ini ditargetkan selesai pada Desember 2022.
Kawasan integrasi dua pelantar ini, diprediksi bakal menjadi jadi pusat ekonomi di Ibu Kota Provinsi Kepri, Tanjungpinang.
Untuk fasilitas penunjang di kawasan ini, Pemprov Kepri juga mendapat bantuan hibah dari Millenium Challenge Corporation (MCC), Amerika Serikat dalam program Compact-2.
Environmental and Social Associate Director MCC, Jason Jones menyampaikan, hibah dalam Program Compact-2, adalah dana yang berasal dari pembayaran pajak masyarakat Amerika Serikat, yang digunakan untuk memberi manfaat bagi negara-negara sedang berkembang.
Enam proyek strategis tersebut didanai oleh APBD yang pendanaannya melalui kerjasama pinjaman PT SMI. Untuk pengembalian dana pinjaman tersebut, melalui kombinasi DAU dan PAD.
Dengan skema pembayaran 2 tahun, yakni tahun 2023 dan 2024, atau hingga akhir jabatan Ansar di periode pertama. Ansar pun pada satu kesempatan menegaskan, proyek strategisnya tak mau membebani kepala daerah berikutnya.
Model pembiayaan seperti ini tentunya jadi pilihan yang tepat, agar pembangunan tidak terhambat proses penganggaran APBD. Yang juga terkadang terkoreksi oleh defisit dan refocusing.
Pihak ketiga sebagai pelaksana proyek tersebut tidak khawatir dengan pembayaran. Karena, anggarannya sudah tersedia.
Pembanyarannya pun berdasarkan progres pekerjaan yang telah diverifikasi terlebih dahulu. Sehingga, meminimalisir kesalahan dalam pembayaran.
Fokus Gubernur Ansar dalam membangun infrastruktur di Tanjungpinang, perlu diapresiasi. Karena infrastruktur yang baik juga menunjukkan kemajuan pembangunan suatu daerah.
Ketersediaan infrastruktur yang andal, merupakan hal yang sangat penting untuk mendukung kegiatan ekonomi maupun pertumbuhan dunia usaha.
Selain 6 proyek strategis tersebut, Gubernur Ansar juga terus menggesa revitalisasi dan peningkatan infrastruktur di Pulau Penyengat, Tanjungpinang. Di tahun 2022 ini, dialokasikan anggaran sekitar Rp 30 miliar untuk penataan Pulau Penyengat.
“Anggaran itu berasal dari APBD Pemprov sebesar Rp 5 miliar dan Rp 25 miliar dari APBN dan loan (pinjaman,red) dari Islamic Bank,” kata Ansar, Kamis (20/1/2022) lalu.
Membangun infrastruktur selalu menjadi fokus Ansar sejak dulu. Ketika menjabat Bupati Bintan dua periode, pembangunan jalan lintas barat, salah satu prestasi Ansar yang kini dinikmati oleh warga Kepri. Baik yang mendukung maupun yang saat ini kontra dengannya.
Jalan lintas barat sejauh 45 km kini menjadi jalur utama transportasi, dan ekspedisi Tanjungpinang-Bintan-Batam dan sebaliknya.
Ekonomi sepanjang jalur ini pun terus tumbuh. Bahkan sepanjang jalur ini juga sudah berdiri berbagai tempat kuliner, resort dan SPBU. Good Job Pak Gub!!!. ***