TANJUNGPINANG (HAKA) – Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, Elfiani Sandri mengatakan, saat ini capaian imunisasi campak rubela, pada Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di Kota Tanjungpinang tertinggi ketiga se-Provinsi Kepri.
Ia mengatakan, capaian imunisasi campak rubela pada BIAN di Kota Tanjungpinang mencapai 68 persen. “Kita berada di bawah Lingga yang 77 persen dan Bintan capai 74 persen,” sebut Elfiani, Selasa (12/7/2022) kemarin.
Ia merincikan, untuk angka capaian imunisasi tertinggi di Tanjungpinang yakni di Puskesmas Kampung Bugis sekitar 71 persen.
Kemudian, Puskesmas Tanjungpinang sekitar 54 persen, Puskesmas Melayu Kota Piring sekitar 58 persen, Puskesmas Mekar Baru mencapai 56 persen, Puskesmas Batu 10 mencapai 54 persen, Puskesmas Tanjung Unggat mencapai 53 persen dan Puskesmas Sei Jang mencapai 67 persen.
Elfiani menambahkan, imunisasi ini menyasar balita, pelajar Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama. Untuk pelajar SD dan SMP, petugas kesehatan langsung menyasar ke sekolah masing-masing, sedangkan balita menyasar ke posyandu.
Kendati demikian, capaian imunusasi campak rubella pada saat BIAN ini belum mencapai target yang diharapkan. Hal itu dikarenakan beberapa faktor.
Di antaranya pada pelaksanaan imunisasi, tidak bisa diberikan kepada siswa kelas 6 dan kelas 9, karena libur setelah ujian kelulusan.
“Setelah dilakukan penjadwalan ulang hanya sedikit yang hadir. Kemudian pelaksanaan imunisasi juga bertepatan dengan ujian sekolah,” terangnya.
Meski demikian, pihaknya telah melakukan berbagai upaya supaya capaian imunisasi di Tanjungpinang bisa lebih tinggi.
Sebelumnya, pada Mei 2022 lalu, Kementerian Kesehatan RI menetapkan Tanjungpinang, sebagai tuan rumah pelaksanaan pencanangan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN). Pencanangan tersebut dibuka langsung oleh Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, Rabu (18/5/2022) di Gedung Daerah Tanjungpinang.
Penetapan BIAN di Kota Tanjungpinang sebagai tuan rumah, karena Tanjungpinang berhasil meraih juara 1 se-Indonesia dengan cakupan imunisasi rutin tertinggi triwulan 1 pada tahun 2022.
Dalam sambutannya, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi menyampaikan bahwa penyuntikan imunisasi untuk anak sangat penting dilakukan. Hal itu dilakukan agar kesehatan anak dapat terjaga hingga menjadi dewasa nantinya.
Ia menambahlan, bukti anak yang sudah menjalani imunisasi akan keluar di aplikasi PeduliLindungi. Bahkan, menkes berencana memasukan bukti imunisasi anak di Google Map.
“Jadi bisa dilihat daerah mana saja yang tingkat imunisasinya kurang,” ungkapnya.
Selain itu ia juga berharap peran dari pemerintah daerah, forkopimda hingga masyarakat bisa menyukseskan program imunisasi anak nasional tersebut, mengingat program imunisasi ini sangat penting. (zul)