TANJUNGPINANG (HAKA) – Terkait banyaknya kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di Kota Tanjungpinang, pihak Satlantas Polresta, menyebut bahwa masih banyak warga dan pelajar yang kurang paham akan budaya keselamatan di jalan.
“Apalagi belakangan ini banyak terjadi kecelakaan lalu lintas, khususnya bagi pelajar SMA,” ucap Kanit Gakkum Satlantas Polresta Tanjungpinang, AKP Syaiful Amri.
Ia mengatakan, bahwa pihak kepolisian sudah rutin melaksanakan sosialisasi keliling, termasuk ke sekolah-sekolah, yang memaparkan tentang safety riding.
“Tetapi masih banyak warga yang tidak peduli dengan keselamatan lalu lintas. Contohnya, bisa dilihat dari masyarakat yang tidak menggunakan helm saat berkendara di jalan raya,” ucapnya kepada hariankepri.com, Selasa (20/2/2024).
Syaiful juga mengungkapkan, pihak Satlantas sudah dan selalu melarang siswa maupun siswi membawa motor ke sekolah jika tidak mempunyai SIM.
“Selama ini kami sudah melarang,” tuturnya.
Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah SMAN 2 Tanjungpinang, Maryanto mengatakan, sudah banyak memberikan imbauan kepada para siswa, terkait keselamatan di jalan.
“Kami di sekolah rutin memberikan imbauan seperti itu,” ujarnya saat ditemui hariankepri.com, Selasa (20/2/2024).
Lebih lanjut, ia menyampaikan, terkait larangan para pelajar ini untuk membawa kendaraan ke sekolah, pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas terkait dan orang tua pelajar.
Saat diwawancara, salah seorang siswa mengaku, dirinya membawa motor ke sekolah karena tidak ingin merepotkan orang tuanya yang juga bekerja pada pagi hari.
“Orang tua saya kerja masuk pagi. Jadi supaya tidak merepotkan, saya diizinkan bawa motor,” ucap Oktan, salah seorang siswa di SMAN 2 Tanjungpinang.
Sementara itu, menurut salah satu orang tua siswi pelajar SMAN 2 Tanjungpinang, Adi, menegaskan, bahwa dirinya belum memperbolehkan anaknya mengendarai motor ke sekolah.
“Putri saya masih belum mempunyai SIM, jadi lebih baik jangan membawa motor ke sekolah dulu,” ungkap Adi mengakhiri. (dim)