Site icon Harian Kepri

Surat Bertutur untuk Gubernur: Pilihlah Pejabat Jangan Penjahat

Oleh:
Buana Fauzi Februari
Anak Kampung Melati, Batu Dua, Tanjungpinang

Selamat pagi Indonesia..
Selamat pagi Jakarta..
Dan selamat pagi Tanjungpinang..

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang mulia Gubernur Kepulauan Riau
di manapun berada.

Ucapan selamat terlebih dahulu atas telah dilantiknya bapak, sebagai Gubernur Kepulauan Riau definitif. Semoga amanah, dan penuh rasa tanggungjawab, dalam menjalankan tugas, kewajiban serta tunduk pada aturan hukum yang berlaku

Pak Gubernur.
Bapak memang bisa jadi Gubernur tanpa ikut pilkada. Meneruskan estafet kepemimpinan gubernur sebelumnya, Ayah Sani yang telah dijemput malaikat. Semoga beliau Husnul Khotimah. Lalu Bang Din, yang telah dijemput KPK. Semoga beliau tabah, Aamiin Yarabbalalamin.

Tapi kami percaya, bapak dapat menjalankan roda kepemimpinan di Kepri, dengan latar belakang pendidikan, maupun pengalaman birokrasi yang bapak miliki.

Bagaimanapun kami salut. Karena dalam satu periode jabatan gubernur bisa dijabat oleh adik beradik, dari Almarhum Ayah Sani yang tak lain adalah abang kandung pak Isdianto yang saat ini menjabat Gubernur Kepri. Itu bukan dinasty, tapi destiny (takdir)

Pak Gubernur, pemimpin kami.
Sebagai pemimpin, bapak tentu sudah memahami kondisi kami sebagai masyarakat bapak.

Di tengah pandemi Covid-19 ini, kami telah merasakan langsung dampaknya. Mulai dari berkurangnya kebutuhan pokok, sampai bertambahnya TKA Tiongkok

Kami menulis surat ini, andai dianggap tak patut, mohon maaf dan janganlah dituntut. Kami sebagai anak Tanjungpinang, hanya nak menyampaikan saran dan pemikiran. Kami percaya, walau orang di sekeliling bapak ramai tapi belum tentu pandai.

Pak Gubernur pengayom kami..
Sebagai orang nomor satu di Kantor Gubernur, tentu bapak punya kuasa dan kewenangan dalam mengurus provinsi kita ini.

Bapak memang tak mungkin bekerja sendiri, dan sangat ditunjang oleh para eselon yang dapat tunjangan. Sangat dibantu oleh para staf, yang jarang dapat bantuan.

Segala program yang bapak rencanakan keberhasilannya, tergantung pelaksananya. Visi misi gubernur, yang mengimplementasikan adalah para eselon dan staf bapak. Maka, tunjuklah orang-orang yang memang layak. Jangan yang tempoyak.

Kami dapat kabar akan ada pelantikan. Maka kami sangat berharap, bapak memilih pembantu bapak adalah orang yang bersih, tak punya rekam jejak gratifikasi, tak ada catatan hitam korupsi. Karena yang nak dilantik adalah pejabat, bukan penjahat.

Terus bapak kalaulah boleh, janganlah ubah Dompak jadi Meral, biarlah tetap kompak meski plural. Jangan yang bapak lantik orang dari Karimun saja.

Kami paham itu kampung bapak. Tapi, sebagai pemimpin dan pengayom, tentu bapak harus berdiri di semua suku, ras, agama, golongan yang ada di Kepri ini. Lantiklah yang punya kompetensi, jangan lagi Karimunisasi.

Lalu ada yang becakap bapak jangan lantik adik dan keponakan. Justru bagi kami itu jangan dihiraukan. Semua sudah suratan takdir. Apakah adik dan keponakan bapak itu tahu, kalau seorang Isdianto bakal jadi gubernur.

Mereka memulai karier juga dari bawah sama seperti bapak. Yang menguji dan menyeleksi mereka juga bukan bapak sendiri.

Lantas, kalau kemudian Allah SWT menjadikan sesuatu yang tak mungkin menjadi mungkin, apakah kita sebagai umatnya, malah hendak menjadikan yang mungkin menjadi tak mungkin.

Demikianlah bapak yang dapat kami sampaikan, kami senantiasa berharap bapak selalu tetap semangat, dan jaga kesehatan. Agar dapat menjalankan tugas menjadi Gubernur yang berhati nurani, berkeadilan dan mensejahterakan Kepulauan Riau.***

Exit mobile version