TANJUNGPINANG (HAKA) – Wakil Wali Kota Tanjungpinang H Syahrul SPd, meninjau pelaksanaan program wajib mengaji di SMPN 4 Tanjungpinang, Senin (9/1/16) pagi tadi. Sebelumnya Wakil Wali Kota melaksanakan upacara bendera rutin bersama Kepala Sekolah, para guru dan seluruh siswa-siswi di halaman sekolah.
Kedatangan Wakil Walikota ke SMPN 4 didampingi Kepala Dinas Pendidikan, Drs HZ Dadang AG, serta beberapa pengawas sekolah. Wakil Wali Kota Tanjungpinang, H Syahrul SPd, mengakui bahwa SMPN 4 sudah cukup dikenal karena sering mengukir prestasi di bidang akademik dan non-akademik, baik di tingkat kota, provinsi maupun nasional.
Syahrul, meminta pada pelajar yang disebutnya Ananda, mendapat bekal ilmu pengetahuan dari pendidikan formal dan nonformal. Itu menjadi modal dan bekal bagi pelajar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
“Ilmu pengetahuan tidak hanya didapat dari mendengar guru saat menstrafer ilmu saja. Tetapi Ananda dapat memperkaya pengetahuan dengan rajin membaca. Orang sukses dan terkenal adalah mereka yang rajin membaca, karena buku gudang ilmu,” kata Syahrul yang juga seorang guru.
Syahrul mengingatkan kepada seluruh pelajar untuk bisa memilih dan memilah informasi yang diperoleh melalui media teknologi. Semakin maju teknologi saat ini, anak-anak harus bisa mengambil hal-hal positif, bapak yakin dan percaya, murid-murid semua dapat melaksanakannya.
“Semoga anak-anak bisa menjadi duta Kota Tanjungpinang, dari pendidikan kesenian, olahraga, maupun akademik,” jelasnya.
Kepada para guru, terima kasih atas dedikasinya, berikan pengetahuan ajarkan mereka dengan ikhlas, berikan motivasi sebelum memulai pelajaran supaya mereka selalu ceria. “Kita sebagai guru akan selalu di ingat para murid,” ucapnya
Usai meninjau pelaksanaan program mengaji ke kelas-kelas, Syahrul menanggapi sejauh ini perkembangan siswa siswi sudah cukup baik, mereka sudah sampai pada Surah Al-Baqarah, jenis bacaanya pun bervariasi, ada tilawah, ada yang berlagu, dan ada juga murratal.
“Ke depan akan kita kategorikan untuk setiap kelas, misalnya kelas 9 Murratal terjemahan atau kelas 7 tilawah. Setelah ini sekolah-sekolah akan dipantau dan dibina Kemenang untuk menjadi calon qori dan qoriah,” tutupnya. (humas/red)