TANJUNGPINANG (HAKA) – Perumahan Pinang Mas, yang berada di Jalan Raja Haji Fisabilillah, Batu 8 Atas, sejak awal berdiri memperjualbelikan air bersih kepada warga perumahan.
Hal itu diutarakan oleh seorang warga Perumahan Pinang Mas bernama Pandi. Ia juga berlangganan air di perumahan itu sejak tahun 2019, hingga sekarang.
Namun dirinya terkejut, setelah melihat kuitansi tagihan air di rumahnya, naik drastis dari Rp 50 ribu menjadi Rp 689 ribu pada bulan November 2022 lalu.
“Saya bayar hanya Rp 50 ribu per bulan. Dan paling tinggi Rp 100 ribu per bulan. Tapi bulan ini (November) membludak, hampir Rp 700 ribu,” ungkap Pandi kepada hariankepri.com, Kamis (8/12/2022).
Pandi pun berinisiatif untuk mempertanyakan tagihan air itu ke pihak developer. Dia meminta agar memeriksa meteran air, dan memeriksa pipa jaringan air.
Khawatirnya, ada pipa yang bocor. Sebab, jaringan air yang terpasang di perumahan itu sudah 3 tahun. Namun, pengembang tak memberikan keterangan secara jelas tentang permasalahan air itu.
“Alasan pihak developer akan mengganti meteran air. Mereka minta waktu untuk ganti tapi sampai sekarang belum diganti juga,” ucapnya.
Saat dikonfirmasi Developer Perumahan Pinang Mas, bernama Faulus, melalui Ria mengatakan, kenaikan meteran seorang warga perumahan itu, pihaknya menduga pemakaian air berlebihan.
Sebab, pihaknya telah menerapkan aliran air selama 24 jam untuk puluhan rumah di Perumahan Pinang Mas, sejak November 2022 lalu. Sebelumnya, hanya beberapa jam saja pada sore hari.
“Kami (kantor) sudah umumkan ke warga untuk pantau kran air. Mungkin ada warga yang gak tau kan, sehingga meterannya los dan ada yang bocor. Apalagi kondisi hujan sekarang, jadi tak tau itu air hujan atau air dari pipa,” ucap Ria saat ditemui di kantor perumahan itu.
Menurut Ria, pihaknya juga mengecek dan mencatat meteran penggunaan air ke rumah-rumah warga setiap tanggal 25. “Jadi kami tagih sesuai dengan jumlah catatan meteran air masing-masing pemilik rumah,” jelasnya.
Ia juga menambahkan, fasilitas dan pendistribusian air ke rumah-rumah warga perumahan normal dan aman hingga saat ini.
“Lagian tidak ada juga sekelompok warga yang datang ke kantor ini, mengeluh dengan tagihan air selama ini,” pungkasnya. (rul)