TANJUNGPINANG (HAKA) – Sepanjang tahun anggaran 2023, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Kepri berhasil mengumpulkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebanyak Rp 1,794 triliun.
Kepala Bapenda Provinsi Kepri, Diki Wijaya mengatakan, realisasi itu setara dengan 105 persen dari target PAD yang ditetapkan di tahun anggaran 2023 yakni sebesar Rp 1,709 triliun.
“Untuk pendapatan secara keseluruhan yang meliputi PAD, pendapatan transfer, dan lain-lain pendapatan yang sah sampai 30 Desember 2023 sudah terealisasi Rp 4,165 triliun atau 101 persen dari target sebesar Rp 4,086 triliun,” katanya, kepada hariankepri.com, Sabtu (30/12/2023).
Lebih lanjut Diki menguraikan, untuk PAD dari pendapatan pajak daerah terealisasi sebanyak Rp 1,628 triliun atau 105 persen dari target yang sebesar Rp 1,545 triliun.
Dengan rincian, Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) terealisasi sebesar Rp 534 miliar, Bea Balik Nama Pajak Kendaraan Bermotor (BBN-KB) Rp 442,8 miliar, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBB-KB) Rp 490 miliar, Pajak Air Permukaan (PAP) Rp 991 juta, dan Pajak Rokok terealisasi sebesar Rp 159,2 miliar.
“Sedangkan PAD dari retribusi daerah terealisasi sebanyak Rp 11,9 miliar, dari hasil pengelolan kekayaan daerah yang dipisahkan sebesar Rp 2,4 miliar, dan lain-lain PAD yang sah realisasinya sebesar Rp 151,6 miliar,” paparnya.
Sementara itu, untuk pendapatan yang berasal dari transfer daerah sambungnya, hingga 30 Desember 2023 terealisasi sebesar Rp 2,3 trilliun atau 99 persen dari total target sebesar Rp 2,37 triliun.
Realisasi tersebut, ujarnya terdiri dari dana perimbangan yang terdiri dari dana transfer umum dan dana transfer khusus sebesar Rp 2,362 triliun dan dana insentif daerah sebesar Rp 6,693 miliar.
“Sedangkan untuk pendapatan dari lain-lain pendapatan yang sah yakni hibah PT Jasa Raharja atau operasional Samsat terealisasi Rp 1,278 miliar atau 100 persen dari target,” sebutnya.
Diki juga menyampaikan, jika dibandingkan dengan tahun anggaran 2022 lalu, persentase realisasi pendapatan Pemprov Kepri secara keseluruhan di tahun 2023 ini sedikit mengalami penurunan.
“Tahun 2022 realisasi pendapatan kita 107 persen, tahun ini terealisasi 101 persen,” tuturnya.
Menurutnya, hal itu dikarenakan Pemprov Kepri melakukan penambahan target pendapatan pajak daerah dari yang sebelumnya di APBD Murni tahun 2023 sebesar Rp 1,348 triliun menjadi Rp 1,545 triliun di APBD P tahun 2023.
“Penambahan pajak daerah di APBD P itu dari sektor PKB, BBN-KB dan PBB-KB. Jadi di APBD P tahun 2023 penambahan target pendapatan pajak daerah itu kurang lebih Rp 189 miliar,” pungkasnya.(kar)