TANJUNGPINANG (HAKA) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kepri akan menggelar debat publik paslon Calon Gubernur dan Wakil Gubernur, pada Jumat (20/11/2020) di Kota Batam, pukul 19.00 malam.
Menariknya, dari 9 panelis yang disiapkan KPU Kepri untuk pelaksanaan debat itu, seluruhnya berasal dari kalangan akademisi. Tak ada satu pun yang berasal dari kalangan profesional maupun praktisi dibidang tertentu.
Ketua KPU Kepri Sriwati, tak menjawab ketika dimintai tanggapannya, soal alasan pihaknya yang memilih panelis yang seluruhnya berasal dari kalangan akademisi tersebut.
Terpisah, Pjs Gubernur Kepri, Bahtiar Baharudin berharap, panelis yang ditunjuk oleh KPU Kepri dapat mengeksplorasi ide dan gagasan dan visi dan misi para paslon gubernur/wakil.
Salah satu tema besar yang menurutnya nanti mesti menjadi agenda utama debat paslon yakni, tentang strategi pencegahan dan penanganan COVID-19 beserta dampaknya. Seperti kesehatan, sosial, maupun ekonomi.
“Karena, Pilkada serentak 2020 memang didesain untuk menangani masalah pandemi. Kuncinya ada di KPU dan panelis, kalau mereka tak mampu mengeskplorasi isi kepala paslon, maka pemilih bisa jadi malas datang ke TPS, karena ide dan gagasan paslon tidak keluar bahkan sulit diterima masyarakat,” paparnya.
Bahtiar menegaskan, kualitas debat publik paslon kepala daerah nanti akan sangat menentukan tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada serentak 9 Desember 2020.
Menurutnya, ada dua kemungkinan yang akan dihasilkan dari debat itu, pertama tingkat partisipasi pemilih membaik atau kedua justru memburuk.
“Tentu kita pilih kemungkinan yang pertama,” ucapnya.
Apalagi kata dia, Pemerintah telah menargetkan partisipasi pemilih pada Pilkada serentak 2020 di atas 70 persen.
Karena berdasarkan pengalaman Pilkada sebelumnya, partisipasi pemilih di daerah tersebut masih di bawah 70 persen.
“Karena itu debat paslon menjadi salah satu kunci dalam memengaruhi tingkat partisipasi masyarakat buat datang ke TPS) pada hari H pemilihan,” pungkasnya.(kar)