TANJUNGPINANG (HAKA) – Dalam pengumuman hasil seleksi administrasi bakal calon (balon) Direktur Utama (Dirut) PT Pembangunan Kepri, muncul nama eks Ketua Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Provinsi Kepri Muhammad Faizal.
Hal ini sekaligus menjadi jawaban atas pengunduran diri Faizal, yang secara tiba-tiba dilalukan beberapa hari lalu.
Ketika hariankepri.com ingin mengklarifikasi hal ini, Faizal tidak merespon saat dihubungi melalui sambungan telepon seluler, Sabtu (8/12/2018).
Wakil Ketua KPPAD Provinsi Kepri Ery Syahrial ketika dikonfirmasi terkait hal ini tidak membantah, ataupun membenarkan kemunculan nama Muhammad Faizal di seleksi Dirut PT Pembangunan Kepri.
“Sejak semalam, ada beberapa orang yang bertanya ke saya soal itu. Tapi kalau saya tidak mau mengomentarinya,” ujarnya.
Ery hanya menyampaikan, bahwa dalam surat pengunduran diri Muhammad Faizal kepada dirinya, alasan mundur karena ia merasa gagal dalam menjalin komunikasi dengan Dinas P3AP2KB Pemprov Kepri, khususnya soal peningkatan alokasi anggaran KPPAD Provinsi Kepri.
“Karena sebagai ketua dia sadar anggaran untuk menangani masalah anak ini tidak sedikit. Tapi kenyataannya, setiap tahun alokasi anggaran ke kami terus turun, dari awalnya Rp 2,2 miliar, turun jadi Rp 1,2 miliar dan di 2019 justru turun lagi jadi Rp 800 juta,” jelasnya.
Selain itu lanjutnya, selama dua tahun menjabat sebagai Ketua KPPAD Provinsi Kepri hubungannya dengan Dinas P3AP2KB Pemprov Kepri juga tidak harmonis.
Ery menyebut, Faizal khawatir kondisi itu berimbas pada kinerja KPPAD Provinsi Kepri. Sehingga iapun memilih untuk undur diri.
“(Alasan) Itulah yang menjadi dasar, sehingga ia memutuskan untuk mengundurkan diri,” tuturnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan, pascapengunduran diri Faizal, seluruh komisioner KPPAD Provinsi Kepri belum memutuskan secara resmi siapa yang nantinya akan menakhodai lembaga itu.
Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kepri, dr Jusrizal ketika dihubungi mengatakan, sebelum memutuskan mengundurkan diri, Faizal tidak ada melakukan komunikasi baik lisan maupun tertulis ke pihaknya.
“Saya juga baru tahu dia mengundurkan diri setelah dapat (pesan) WA dari dia,” kata Politisi Hanura itu.(kar)
