LINGGA (HAKA) – Kejaksaan Negeri (Kejari) Lingga, selidiki dugaan korupsi dana hibah relokasi makam warga Tionghoa tahun 2016 dengan memanggil Ketua dan Bendahara PSMTI Lingga, Toni Karyadi sebagai pihak penerima hibah. Senin (30/1/2017) sekitar Pukul 10.00 WIB. Kendati saat ini para warga Tionghoa lagi merayakan Tahun Baru Imlek.
Kepada wartawan Tony Karyadi membenarkan pemanggilan dirinya oleh pihak penyidik kejaksaan. Ini terkait pengunaan dana hibah sebesat Rp 2,2 miliar untuk relokasi makam. “Hanya dimintai keterangan terkait relokasi makam dikawasan Bandara,” kata Tony yang keluar ruang pemeriksaan.
Pria yang akrab disapa Akuai ini, mengaku ada belasan pertanyaan yang diajukan pihak penyidik terkait tugas dan fungsinya sebagai Krtia PSMTI dan pelaksanaan relokasi makam. “Pemeriksaan belum selesai, saya mau ambil dokumen yang tertinggal,” katanya.
Ia menegaskan, dalam pelaksanaan relokasi makam, pihaknya telah melakukan sesuai prtunjuk dalam proposal yang diajukan. Dalam proposal tersebut PSMTI Lingga mengajukan 297 makam untuk direlokasi dengn anggaran Rp 2,2 miliar.
Namun pada saat pengerjaan, pihaknya menemukan 33 makam diluar yang diajukan. Untuk 33 makam ini, diambil kebijakaan mengunakan dana yayayasan PSMTI Lingga. “Namun saat ini semua telah selesai direlokasi,” imbuhnya.
Hingga berita ditulis, pemeriksaan masih dilakukan pihak Kejari Lingga.(ana)
