TANJUNGPINANG (HAKA) – Gubernur Kepri, Ansar Ahmad menanggapi spanduk tak bertuan, yang ditujukan kepada Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) Provinsi Kepri, Said Nursyahdu pada, Senin (11/7/2022) awal pekan kemarin.
Orang nomor satu di Provinsi Kepri itu menyatakan, bahwa ia selaku Pejabat Pembina Kepegawaian, menginstruksikan kepada OPD terkait untuk menelusuri informasi ihwal permintaan jatah oleh Kadis Perkim, Said Nursyahdu sebagaimana yang tertulis dalam spanduk tak bertuan tersebut.
“Akan kita cek dulu (kebenarannya),” katanya, kepada hariankepri.com, Selasa (12/7/2022) malam.
Ansar juga secara tegas mengatakan, juga akan melakukan pembinaan terhadap Kadis Perkim tersebut. Namun, Ansar tak menyebut secara lugas ihwal pembinaan yang dimaksud.
“Nanti kita minta supaya dilakukan pembinaan,” tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, pada Senin (11/7/2022) sejumlah warga Kota Tanjungpinang yang melintas di Jembatan Dompak, Kota Tanjungpinang dikejutkan dengan sebuah spanduk tak bertuan yang ditujukan ke Dinas Perkim Provinsi Kepri.
Spanduk dengan latar belakang berwarna merah putih dan terdapat foto Gubernur Kepri, Ansar Ahmad itu berisi tulisan “Tunda bayar tahun lalu di Dinas Perkim, Kami dimintai jatah oleh Kadis, Kami sudah banyak hutang bahan, ditambah minta jatah untuk kadis”.
Kepala Dinas Perkim Provinsi Kepri, Said Nursyahdu saat dimintai komentarnya membantah bahwa ia selaku Kadis Perkim kerap meminta jatah kepada kontraktor.
Karena kata dia, selama menandatangani dokumen pencairan utamanya untuk pekerjaan yang sifatnya tunda bayar ia sama sekali tidak pernah berjumpa dengan kontraktor.
“Jadi itu tidak benar. Karena kalau ada dokumen masuk dari sekretaris ke ruangan saya, saya lihat tunda bayar ya saya teken. Jadi saya tak pernah jumpa dengan kontraktornya. Saya klarifikasi saya tidak pernah buat macam gitu (meminta jatah),” katanya, kepada hariankepri.com.(kar)
