TANJUNGPINANG (HAKA) – Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kepri, Adi Prihantara menyampaikan, pemprov menargetkan di tahun 2030, Kepri menjadi daerah yang terbebas dari penyakit AIDS, tuberkulosis, dan malaria.
“Kita mengajak seluruh pihak untuk bersinergi mendukung eliminasi program AIDS, tuberkulosis dan malaria di Provinsi Kepri,” katanya, kepada hariankepri.com, Sabtu (10/8/2024).
Menurutnya, jika semua pihak bersinergi, maka ia optimis Provinsi Kepri akan terbebas dari ketiga penyakit tersebut. “Kami yakin dengan terus bersinergi kita bisa mewujudkan Kepri Eliminasi AIDS, Tuberkulosis dan Malaria di tahun 2030 ini,” sebutnya.
Sementara itu, Program Koordinator Resilient and Sustainable Systems for Health (RSSH) Dinkes Kepri, Tjetjep Yudiana mengatakan, dari hasil pemantauan, angka penderita HIV AIDS di Kepri di tahun 2023 lalu tren-nya terus mengalami kenaikan.
Sedangkan, untuk penyakit malaria, lanjutnya, dari 7 kabupaten/kota di Kepri, Kota Tanjungpinang menjadi daerah dengan kasus malaria tertinggi. Jumlahnya mencapai 179 kasus dari total 183 kasus malaria di Kepri di tahun 2024 ini.
“Ini menunjukkan perlunya pemantauan dan pengendalian malaria di daerah tersebut,” tegasnya.
Mantan Kadiskes Kepri ini melanjutkan, upaya yang dilakukan oleh Pemprov Kepri untuk penanggulangan penyakit AIDS dilakukan dengan pelaksanaan screening viral Load di kabupaten/kota, pelaksanaan STBP (Survei Terpadu Berbasis Perilaku) di 3 kabupaten/kota dan Mobile VCT secara rutin di 3 kabupaten/kota.
“Untuk penanggulangan malaria telah dilakukan pelaksanaan MBS di Kota Tanjungpinang, Bintan, dan Lingga, pengajuan eliminasi di 2 kabupaten/kota, serta pelatihan kader malaria di 3 kabupaten/kota,” pungkasnya.(kar)