Site icon Harian Kepri

Target Ansar, Kunjungan Wisman ke Kepri Terbanyak Kedua di Indonesia

Menparekraf, Sandiaga Uno bersama Gubernur Kepri, Ansar Ahmad saat menyambut kedatangan wisman di Pelabuhan Bandar Bintan Telani (BBT) Lagoi, Kabupaten Bintan-f/zulfikar-hariankepri.com

TANJUNGPINANG (HAKA) – Gubernur Kepri, Ansar Ahmad menargetkan, Provinsi Kepri sebagai provinsi di Indonesia dengan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) terbanyak kedua di Indonesia, setelah Bali.

“Kita menargetkan, Kepri sebagai provinsi dengan kunjungan wisman terbesar di Indonesia setelah Bali,” katanya, kepada hariankepri.com, di Kota Tanjungpinang, kemarin.

Untuk mengejar target tersebut, Pemprov Kepri di tahun 2025 mendatang, akan memperbanyak event-event pariwisata yang dapat menarik kunjungan wisman ke Kepri.

“Insya Allah tahun 2025, melalui APBD event-event besar sudah banyak disusun untuk diselenggarakan di Kota Tanjungpinang, sebagai Ibu kotanya Provinsi Kepri,” sebutnya.

Orang nomor satu di Provinsi Kepri itu juga berharap kepada kabupaten/kota lainnya di Kepri dapat memberikan dukungan anggaran melalui APBD untuk menyelenggarakan event-event pariwisata.

“Semoga melalui langkah tersebut, sektor pariwisata menjadi sektor unggulan di Kepri,” harapnya.

Lebih lanjut Ansar mengatakan, selain akan memperbanyak event, untuk mengejar target tersebut, Pemprov Kepri juga mengharapkan dukungan dari Pemerintah Pusat. Salah satunya, yakni dengan mempercepat penerapan kebijakan short term visa di Kepri.

“Kita berharap kebijakan tersebut bisa segera diterapkan,” tuturnya.

Ansar optimis, jika kebijakan tersebut bisa segera dijalankan, maka akan banyak wisman yang akan datang berkunjung ke Kepri.

Karena, kata dia, selama ini wisman yang datang berkunjung ke Kepri umumnya merupakan wisman dengan waktu kunjungan yang singkat, antara satu hingga tiga hari.

Sejauh ini, wisman yang berkunjung ke Kepri didominasi oleh wisman dari Singapura dan Malaysia yang memanfaatkan akhir pekan untuk berlibur.

“Makanya dibutuhkan regulasi keimigrasian spesial karena kondisi ini menjadi penghambat bagi wisman dua negara ini untuk datang,” pungkasnya.(kar)

Exit mobile version