JAKARTA (HAKA) – Tari persembahan asal Kepulauan Riau yang ditampilkan di pembukaan kegiatan Update from The Region di Kementerian Luar Negeri Jakarta, Selasa (11/4/2017), memesona para Duta Besar yang hadir di kegiatan ini. Beberapa dari mereka tampak langsung mengeluarkan handphone androidnya dan mulai merekam setiap gerakan tari persembahan Melayu tersebut.
Bagi para duta besar tari persembahan tersebut sangat unik, namun menarik serta mengandung hiburan. Karena ada unsur musik dan tarian di dalamnya. Ditambah lagi, para penarinya mengenakan pakaian khas Melayu.
Selain tari persembahan, hal lain yang juga jadi perhatian adalah cenderamata berbentuk keris yang diserahkan Gubernur Kepri Nurdin Basirun kepada Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman Muhammad Fachir.
“Wah saya dapat cenderamata Kerisdayanti,” kata Fachir, berseloroh memelesetkan kata keris menjadi Kerisdayanti dan disambut tawa hadirin.
Setelah tari persembahan dan cenderamata berbentuk keris, masih adalagi budaya Kepri yang ditampilkan di momen ini, yakni pantun. Pada akhir sambutan, seperti biasa Gubernur membacakan dua bait pantun. Karena acara ini menggunakan bahasa Inggris, sementara Gubernur berpantun menggunakan Bahasa Melayu, sehingga petugas penterjemah pun kesulitan menterjemahkan pantun itu kee Bahasa Inggris.
“Seperti yang selalu saya katakan. Kepulauan Riau ini memiliki banyak sekali potensi. Selain pariwisata, industri dan perdagangan. Kebudayaan juga bagian dari potensi yang ada di Kepri. Seperti yang hari ini kita saksikan. Ada tari persembahan, ada ciederamata berupa keris dan pantun. Ini adalah bagian dari potensi yang tidak bisa dipisahkan dengan yang lainnya,” kata Nurdin. (red/humas pemprov)