TANJUNGPINANG (HAKA) – Ekspresi wajah Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) terlihat datar ketika memberikan pengarahan kepada Forkopimda Provinsi Kepri, di Gedung Daerah Rabu (19/05/2021).
Dalam video YouTube Sekretariat Presiden yang ditayangkan, Kamis (20/5/2021) kemarin, Kepala Negara, terlihat gundah melihat perkembangan penanganan kasus Covid-19 di Provinsi Kepri.
“Ini hati-hati. Saya ingatkan hati-hati, jangan lengah. Hati-hati, harus waspada terus. Jangan lengah, jangan menunggu chaos baru kita bertindak. Sudah terlambat, hati-hati. Oleh sebab itu, kenapa saya datang ke Provinsi Kepri? Untuk mengingatkan agar kita semuanya hati-hati,” tegasnya.
Di hadapan para kepala daerah (kada) se-Kepri, dan pimpinan FKPD Provinsi Kepri, Presiden Jokowi menjabarkan sejumlah data terperinci mengenai kondisi yang saat ini terjadi di Kepri.
Seperti kasus aktif di Provinsi Kepri pada Agustus 2020 masih 362 kasus, kemudian pada Oktober 2020 melonjak menjadi 1.240 kasus. Menurutnya, angka itu bisa saja turun pada Februari 2021 apabila seluruh kepala daerah di Provinsi Kepri waspada.
Namun, pada kenyataannya kata dia, seluruh kepala daerah di Provinsi Kepri lengah, sehingga membuat kasus Covid-19 di Provinsi Kepri saat ini melonjak tajam.
“Harusnya itu langsung diinjak terus sampai ke bawah, ke bawah, ke bawah. Sehingga April dan Mei sekarang sudah 2015 kasus. Hati-hati, kasus aktifnya di angka yang lumayan tinggi 14,72 persen. Oleh sebab itu, jaga-jaga, harus terus kita tekan,” tukasnya.
Menurutnya, tingginya kasus Covid-19 di Provinsi Kepri saat ini karena testing dan tracing yang sangat kurang dari pemerintah daerah di Kepri.
“Ya ini masih terbatas semua di sini. Testing-nya terbatas, tracing-nya juga terbatas. Ini yang harus diperbaiki sehingga menjadi sedang, naik lagi menjadi memadai,” ujarnya.
Angka kesembuhan Covid-19 di Kepri juga tak luput jadi sorotan di Kepri. Ia mengatakan, tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Kepri masih berada pada angka 83 persen. Sedangkan, rata-rata nasional menunjukkan angka kesembuhan sebesar 92 persen.
“Ini menjadi kewajiban dan tanggung jawab kita semua. Semuanya harus bergerak agar angka kesembuhan itu bisa diperbaiki sehingga bisa naik terus,” kata Presiden.
Berangkat dari data-data itu, pemerintah daerah dapat segera menyusun rencana aksi untuk menangani kekurangan-kekurangan yang mungkin ada.
“Saya menyajikan data ini untuk mengingatkan bahwa ada yang memerlukan perhatian, ada yang perlu saya ingatkan,” tuturnya.
Terpisah, Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, menyatakan, untuk menindaklanjuti arahan Presiden Jokowi itu, Pemerintah Provinsi Kepri, kata dia, mulai mengoptimalkan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro.
“Dalam rapat bersama kepala daerah dan pimpinan FKPD tadi, sebagai tindak lanjut dari arahan Pak Presiden kemarin, kita akan melakukan optimalisasi PPKM Mikro,” katanya, saat ditemui di Gedung DPRD Provinsi Kepri Kamis (20/5/2021), petang.
Adapun teknis pelaksanaan PPKM Mikro tersebut, yakni, dengan melibatkan seluruh perangkat RT/RW, Babinsa serta Bhabinkamtibmas untuk melakukan pengawasan protokol kesehatan serta aturan-aturan yang tertuang dalam PPKM Mikro diseluruh wilayah Provinsi Kepri.
“Pak Kapolda dan Pak Danrem tadi komitmennya sangat besar untuk menindaklanjuti itu,” jelasnya.(kar)
Pengarahan kepada Forkopimda se-Kepulauan Riau oleh Presiden Joko Widodo