BINTAN (HAKA)-Mesin pembangkit listrik milik PLN di Kecamatan Tambelan rusak, sehingga harus dilakukan pamadaman bergilir, mulai sejak 17 Juni 2017 lalu.
Warga meminta agar PLN Tanjungpinang memperhatikan listrik Tambelan. Apalagi saat ini warga sedang menjalani ibadah puasa Ramadan dan lebaran Idul Fitri.
“Jika PLN tak mengirim teknisi pada jadwal kapal feri maupun Sabuk Nusantara 62 pada 22 Juni, maka dipastikan warga Tambelan pada saat lebaran, akan gelap gulita,” terang Wakil Ketua Kerukunan Keluarga Tambelan (KKT) Tanjungpinang, Robby Patria.
Menurut dia, PLN maupun pemerintah sepertinya kurang serius memperhatikan listrik di kecamatan terjauh di Kabupaten Bintan tersebut. Sehingga sampai sekarang listrik di Tambelan selalu bermasalah. Padahal bukan pelayanan 24 jam, hanya 12 jam. Itupun masih mati bergiliran.
“Kasihan warga yang beribadah selama Ramadan harus bergelapan. Mereka yang berjualan kue untuk lebaran juga harus menunggu giliran listrik nyala, baru bisa memasak kue. Inikan menganggu kenyamanan warga,” kata Patria.
Manager PLN Area Tanjungpinang wilayah kerja Kepri kecuali Batam Armunanto, membenarkan terjadi pemadaman listrik di Tambelan. Tim teknisi sudah berada di Tambelan. Namun, pengiriman sparepart dari Tanjungpinang ke Tambelan terkendala transportasi.
“Ini kendala kami soal transportasi yang ke Tambelan. Bila ada kapal yang ke Tambelan, sparepart segera di kirim ke Tambelan,” tegasnya. (eci)