TANJUNGPINANG (HAKA) – Direktur BUMD Tanjungpinang, Windrasto Dwi Guntoro menyampaikan, hingga saat ini BUMD masih menerima bagi hasil pas pelabuhan Sribintan Pura (SbP).
“Bagi hasilnya 20 persen, jadi per bulannya kita dapat sekitar Rp 60 juta, tergantung dari kondisi penumpang,” kata Guntoro kepada hariankepri.com, kemarin.
Menurutnya, pendapatan dana bagi hasil itu karena sudah ada kesepakatan antara Pemko Tanjungpinang bersama PT Pelindo Tanjungpinang.
“Namun dari jumlah bagi hasil kita juga mengeluarkan biaya operasional seperti menyiapkan karyawan BUMD di SbP,” ujarnya.
Selain pas pelabuhan, ia mengaku juga menerima dana dari sewa-sewa lapak yang berada di bawah naungan BUMD Tanjungpinang, seperti Melayu Square, Anjung Cahaya, Akau Potong Lembu, Pasar Encik Puan Perak dan tempat lainnya.
“Saya tak hafal berapa dapat jumlah total pendapatan BUMD sebulan,” ujarnya.
Yang jelas, kata dia, dengan pendapatan yang ada sekarang ini, BUMD Kota Tanjungpinang masih mengalami kerugian.
“Masih rugi. Karena kita menutup
utang yang belum terselesaikan beberapa waktu lalu. Karena audit 2023, BUMD mengalami kerugian miliaran rupiah,” tuturnya.
Hutang yang dimaksud, lanjut dia, seperti hutang pajak, gaji karyawan dan lain sebagainya yang belum sempat terselesaikan.(zul)