Site icon Harian Kepri

Terlalu Dekat ke Masjid, Penyelenggara Pasar Imlek Keberatan Dipindah

Pernak pernik yang dijual saat perayaan Imlek di Tanjungpinang

TANJUNGPINANG (HAKA) – Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang sudah memutuskan, bahwa penyelenggaraan Pasar Imlek Tahun 2019 lokasinya berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Jika selama ini event tahunan Tionghoa ini dibuat di sepanjang Jalan Pelantar 2, Jalan Pasar Ikan dan Jalan Merdeka, oleh Pemko Tanjungpinang dipindahkan ke Jalan Teuku Umar.

Menanggapi hal ini, para penyelenggara dan pedagang merasa keberatan dengan kebijakan Pemko Tanjungpinang tersebut. Dalam surat pernyataan tertulis yang dibubuhi tandatangan, mereka membeberkan berbagai alasan menolak kepindahan.

Di antaranya bahwa lokasi yang selama ini digunakan, persis berada di depan vihara yang memang masih berkaitan dengan kepercayaan perayaan imlek.

“Selama 14 tahun penyelenggaraan dari tahun 2004-2018 lalu, lokasi itu memang sudah cukup strategis. Selain strategis secara ekonomi, event ini juga tidak mengganggu aktifitas masyarakat lainnya, termasuk soal bongkar muat di Pelabuhan Pelantar 2,” ungkap Tokoh Tionghoa Kepri, Rudi Chua kepada hariankepri.com, Senin (7/1/2019).

Ia mengatakan, jika dipindah ke Jalan Teuku Umar, banyak hal yang harus dipertimbangkan. Terutama masalah terlalu berdekatan dengan Masjid Raya Al Hikmah Tanjungpinang.

“Nanti para pedagang bisa sampai ke depan masjid, dan ini dikhawatirkan menganggu umat muslim beribadah. Belum lagi soal makanan haram bagi umat Islam yang dijajakan di daerah situ,” ucapnya.

Untuk itu, Anggota DPRD Kepri ini meminta kepada Pemko Tanjungpinang membatalkan keputusannya memindah lokasi pasar imlek Tanjungpinang.

“Kami sudah sampaikan hal ini kepada wali kota, namun belum ada tanggapan,” tukasnya. (fik)

Exit mobile version