TANJUNGPINANG – Walikota Tanjungpinang H. Lis Darmansyah, SH menghimbau dan mengajak para pelaku usaha di Tanjungpinang untuk terlibat secara langsung dalam program percepatan pembangunan daerah melalui penyediaan dana Corporate Social Responsibility (CSR). Dengan adanya dukungan, kerjasama, dan peran aktif dari pelaku usaha dalam menyediakan dana CSR sebagai bentuk tanggung jawab terhadap aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan, walikota yakin progres pembangunan di Tanjungpinang dapat lebih dipercepat. Dibandingkan jika hanya harus menunggu program dan kegiatan pembangunan yang bersumber dari dana ABPD atau APBN.
Hal itu dikatakan walikota ketika membuka kegiatan Fasilitasi Forum CSR/Program Kemitraan dan Bina Lingkungan di Hotel Comfort Tanjungpinang, Senin (31/7) malam. Melalui Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, program CSR yang sebelumnya hanya dilakukan oleh BUMN kini juga dapat dilaksanakan oleh pihak swasta. Undang-undang tersebut mewajibkan setiap perseroran atau penanam modal untuk melaksanakan tanggung jawab perusahaan yang telah dianggarkan atau diperhitungkan sebagai biaya perseroan.
“Di tengah keterbatasan kemampuan keuangan daerah, pemerintah sangat mengharapkan peran aktif dan dukungan pihak swasta melalui dana CSR. Selama ini dana CSR lebih sering diberikan oleh BUMN atau BUMD saja. Pada kesempatan ini saya mengajak pihak-pihak swasta lainnya untuk bersama-sama membangun perekonomian daerah melalui dana CSR,” kata walikota.
Melalui dana CSR-nya, pada tahun ini tiga BUMN dan satu BUMD Tanjungpinang melalui program kemitraan dan bina lingkungan memberikan bantuan sebanyak 72 unit mobile toko (Moko) kepada pemerintah Kota Tanjungpinang. BUMN dan BUMD yang menyerahkan bantuan tersebut sebagai berikut :
1. Bank Riau Kepri Cabang Tanjungpinang sebanyak 20 unit.
2. PD BPR Bestari Tanjungpinang sebanyak 12 unit.
3. PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) sebanyak 20 unit, dan
4. BRI Cabang Tanjungpinang sebanyak 20 unit.
Penyerahan bantuan Moko melalui dana CSR keempat BUMD dan BUMN itu disaksikan oleh Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kepulauan Riau, Direktur BUMN dan BUMD terkait, serta Kepala Seksi Pengendalian Potensi Dunia Usaha Direktorat Pemberdayaan Sosial Perorangan, Keluarga dan Kelembagaan Sosial Kementerian Sosial R.I. Sebanyak 72 unit mobile toko (Moko) itu nantinya akan diserahkan kepada pihak-pihak yang secara teknis dinilai memenuhi kualifikasi dan kriteria tertentu.
Kegiatan Fasilitasi Forum CSR/Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang dilaksanakan Senin malam itu, dilaksanakan sebagai bentuk pelaksanaan peranan pemerintah Kota Tanjungpinang yang dalam konsep CSR ini bertindak selaku fasilitator. Dalam kesempatan itu juga walikota mengajak seluruh elemen masyarakat dan pelaku usaha untuk bersama-sama menyusun, merencanakan, mengevaluasi, dan memonitor pelaksanaan program CSR. Dengan tujuan pengalokasiannya dapat dilaksanakan secara terintegrasi, dan mencapai manfaat yang sesuai dengan kebutuhan daerah.
“Terima kasih kepada BUMN dan BUMD yang telah secara rutin melaksanakan program CSR-nya. Tanpa sinergitas yang baik dari seluruh lapisan masyarakat dan stakeholder, tentunya keinginan pemerintah kota untuk menggerakkan berbagai sektor ekonomi di daerah akan berjalan lebih lambat. Program CSR yang disinergikan dengan program pemerintah tentunya akan mempercepat realisasi program-program pembangunan ekonomi di Tanjungpinang. Semoga pelaksanaan program CSR malam ini, dapat menginspirasi pihak-pihak swasta lainnya,” ungkap walikota. (red/Bidang Pengelolaan Informasi dan Saluran Komunikasi Publik Pemko Tanjungpinang).