TANJUNGPINANG (HAKA) – Selama tiga tahun menakhodai Provinsi Kepri, Gubernur Ansar Ahmad dan Wagub Kepri, Marlin Agustina, menorehkan prestasi yang cukup mentereng.
Prestasi itu seperti angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang terus meningkat, angka pengangguran dan kemiskinan yang terus menurun, serta angka pertumbuhan ekonomi yang melonjak tajam.
Dilansir dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepri, Kamis (29/2/2024) untuk angka IPM Provinsi Kepri di tahun 2023 sebesar 79,08 poin. Angka itu meningkat jika dibandingkan dengan angka IPM di tahun 2022.
Bahkan, peningkatan angka IPM di tahun 2023 itu lebih tinggi dari IPM Nasional sebesar 74,39 poin. Secara nasional angka IPM Kepri di tahun 2023 berada di peringkat 3 nasional setelah DKI Jakarta dan DI Yogyakarta.
Selain itu, selama tiga tahun terakhir Pemerintah Provinsi Kepri juga telah berhasil menekan inflasi hingga mencapai 2,76 persen di tahun 2023. Angka pertumbuhan ekonomi Kepri di tahun 2023 juga tumbuh sebesar 5,20 persen, menjadi yang tertinggi di Sumatera.
Kemudian untuk angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) selama 3 tahun berturut-turut terus mengalami penurunan. Pada tahun 2021 angka TPT di Kepri tercatat 9,91 persen, kemudian, pada Agustus turun menjadi 8,43 persen, dan terakhir pada Agustus 2023 turun menjadi 6,80 persen.
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad menyampaikan, selain presentase penduduk miskin yang terus turun, tingkat kemiskinan ekstrem di Kepri juga terus menunjukkan penurunan.
Ansar menuturkan, pada tahun 2023 tingkat kemiskinan ekstrem di Kepri turun menjadi 0,35 persen dibanding tahun 2022 di angka 1,20 persen.
“Ini merupakan modal kuat menuju target 0 persen tahun 2024 sesuai Inpres Nomor 4 tahun 2022,” katanya, kepada hariankepri.com, Kamis (29/2/2024).
Menurut orang nomor satu di Provinsi Kepri itu, berbagai capaian indikator pembangunan makro di Provinsi Kepri, tidak terlepas dari berbagai kebijakan strategis yang sudah diambil oleh Pemerintah Provinsi Kepri selama masa kepemimpinannya di tiga tahun ini.
“Kita semua masyarakat Kepri harus banyak bersyukur. Dan apapun yang sudah kita capai tidak terlepas dari sejumlah kebijakan strategis yang sudah kita laksanakan selama ini,” ujarnya.
Beberapa kebijakan strategis tersebut di antaranya, yakni, pembangunan rumah singgah di Jakarta dan Batam, peningkatan fasilitas pemasangan ring jantung di RSUD Raja Ahmad Tabib, program Kepri Terang, program subsidi bunga nol persen, serta bantuan beasiswa bagi siswa SMA/SMK dan pemberian insentif untuk ketua RT, RW, LPM, serta kader posyandu.
Selain itu, capaian prestasi tersebut tak lepas kebersamaan dalam membangun Kepri. Karena, dalam membangun Kepri tidak hanya Gubernur maupun Wagub saja, namun seluruh masyarakat memiliki peran sesuai dengan kapasitasnya masing-masing.
“Membangun Kepri ini butuh kebersamaan dan keterlibatan seluruh masyarakat. Dan kuncinya kita harus serius dan focus. Alhamdulillah dalam tiga tahun ini, sudah dapat kita rasakan bersama hasilnya,” tegasnya.(adv)