Site icon Harian Kepri

Tim BPJN Turun, Butuh Rp 9 Triliun untuk Bangun 6,2 Kilometer Jembatan Babin

Gambar rencana pembangunan jembatan Babin-f/istimewa-BPJN Wilayah IV

TANJUNGPINANG (HAKA) – Pembangunan Jembatan Batam-Bintan (Babin) masih harus menunggu hasil review Fisibility Study (FS), oleh Direktorat Pengembangan Jaringan Jalan Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR.

Termasuk, menunggu kesiapan Pemprov Kepri dalam mempersiapkan Desain Enginering Detail (DED), serta Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal). Demikian disampaikan Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah IV Jambi-Kepri Budi Harimawan Semihardjo, Rabu (10/4/2019).

“Itu sebagai syarat utama pelaksanaan program tersebut, agar investasi yang dikeluarkan tidak menjadi beban dan tidak bermanfaat,” ujarnya kepada hariankepri.com

Budi juga menyebutkan, berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan pada Selasa (8/4/2019), selain menunggu hasil review FS, DED, serta Amdal, diperlukan adanya Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP).

Ia mengatakan, LARAP sendiri adalah suatu kegiatan pembebasan lahan, bangunan dan tanaman serta pemindahan penduduk, dengan menggunakan pendekatan partisipasi.

Sehingga, mendapatkan suatu kerangka kerja dalam pelaksanaan kegiatan pembebasan lahan yang dibutuhkan dalam pembangunan.

“Untuk kegiatan ini dilakukan oleh Pemprov Kepri,” sebutnya.

Dipaparkannya, untuk rencana pembangunan Tapak 1 jembatan Babin berada di Kabil, Kota Batam, Tapak 2 dan 3 di Tanjung Sauh, Tapak 4 dan 5 Pulau Ngenang, dan Tapak 6 berada Tanjung Taluk, Pulau Bintan.

Adapun panjang masing-masing tapak tersebut yakni dari Kabil-Tanjung Sauh sepanjang 2.170 meter,
Tanjung Sauh-Pulau Ngenang 293 meter, lalu dari Pulau Ngenang ke Tanjung Taluk sepanjang 3.814 meter. Sehingga total panjang jembatan tersebut yakni 6.29 kilometer.

“Hasil sementara dari evaluasi kesiapan inilah yang sekarang sedang kita review,” jelasnya.

Budi juga menyebutkan, untuk estimasi harga kasar anggaran pembangunan jembatan tersebut diperkirakan akan menghabiskan anggaran sebanyak Rp 9 triliun.

“Perkiraan Rp 9 triliun ini bisa berkurang atau bertambah dengan melihat tipe konstruksi jembatan yang diplilih, tinggi clearance, kedalaman laut, dan lain sebagainya,” pungkasnya.

Sebelumnya, Gubernur Kepri Nurdin Basirun menyampaikan sebagai tindak lanjut dari pernyataan Presiden Joko Widodo yang akan membangun Jembatan Babin, dalam pekan ini, pemerintah pusat sudah akan menurunkan tim untuk menindaklanjuti proses pembangunan jembatan tersebut.

Pemprov Kepri kata Nurdin, juga telah menyiapkan tim, baik dari Pemprov Kepri maupun Pemko Batam, serta Pemkab Bintan untuk membantu memperlancar proses tersebut.

“Kita lihatlah, mudah-mudahan tidak ada halangan dan dapat segera terwujud,” sebutnya waktu itu.(kar)

Exit mobile version