Site icon Harian Kepri

Tinggalkan Pemprov, Guntur Direkrut Kementerian Pariwisata

Guntur Sakti Kadiskominfo Kepri yang akan dilantik menjadi Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata RI

JAKARTA (HAKA) – Hari ini, Selasa (27/2/2018) terakhir bagi Kepala Dinas (Kadis) Kominfo Kepri, Guntur Sakti berstatus sebagai pejabat Pemprov Kepri.

Sebab, pada Rabu (28/2/2018), Guntur akan dilantik menjadi salah satu pejabat Eselon II di lingkungan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI.

Mantan Kabag Humas Pemko Batam dan Kadis Pariwisata Kepri ini, menduduki posisi strategis di kementerian, sebagai Kepala Biro Komunikasi Publik Kemenpar RI.

Saat bercerita ke hariankepri.com, curhatan pertama yang ia sampaikan adalah, tentang kesedihannya harus meninggalkan banyak kenangan di Kepri, terkhusus bagi para insan pers yang selama ini sudah menjadi mitranya sejak meniti karir di Pemko Batam.

“Tapi walaupun jarak terpisah jauh, tali silaturahmi tetap terjaga. Saya kan juga orang Kepri,” ucapnya.

Disinggung apa sebenarnya yang membuat dirinya ‘nekat’ ke pemerintah pusat, dan meninggalkan jabatannya di Pemprov Kepri?

Guntur menjelaskan, yang pertama ia ingin memaksimalkan kemampuan dirinya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), sekaligus mencoba tantangan baru.

“Jadi ASN itu karir dan kiprah kita bisa di mana saja. Istilahnya kalau saya sudah maksimal berbuat untuk Kepri, saya juga ingin berbuat yang terbaik buat bangsa dan negara ini,” paparnya.

Guntur juga tidak menafikkan, bahwa keputusan dirinya untuk berkarir di pusat dibahas dengan alot bersama semua pihak, mulai dari keluarga, kerabat, kolega hinga ke Gubernur dan Sekdaprov Kepri.

“Cukup panjang perenungan itu, dan akhirnya ini keputusan terbaiknya,” ujarnya.

Ia menyampaikan, bahwa secara garis besar gubernur dan sekda mendukung dan mengizinkan dirinya, untuk berkiprah di pusat.

“Semua memberikan dukungan positif. Saya pun izin kepada beliau berdua jauh-jauh hari sebelum open bidding itu dimulai,” ungkapnya.

Guntur pun mengakui, pada masa awal-awal ini ia akan berada jauh dari keluarganya yang tinggal di Batam. Sedangkan dirinya harus berada di Jakarta.

“Itu konsekwensinya, Insya Allah bisa dijalani,” tutupnya. (fik)

Exit mobile version