Site icon Harian Kepri

Titik Terang Penyembuhan Infeksi Tulang Imas

Imas saat berada di rumahnya

TANJUNGPINANG (HAKA) – Imas Sumarni (19) yang saat ini menempuh perkuliahan semester 3 Jurusan Hukum Ekonomi Syariah di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Abdurahman, tetap semangat kuliah demi meraih kesuksesan, walaupun dia menderita penyakit infeksi tulang.

Putri kedua pasangan Esih dan Oman ini sudah sejak tahun 2009 silam terkena infeksi tulang.

Esih, ibu Imas menceritakan, bahwa anaknya itu sudah dari tahun 2009 mengidap penyakit infeksi tulang tersebut.

“Sejak Imas lulus SD tahun 2009,” ujarnya.

Menurut Esih, Imas yang lahir tahun 1998 itu tidak pernah mengeluh walapun kondisinya sudah terlihat parah.

“Kalau udah terasa sakit sekali baru dia bilang sama saya, dan saya pun langsung membawanya ke Puskesmas terdekat untuk berobat,” kata Esih saat hariankepri.com menjenguk ke rumahnya.

Esih mengaku tidak bisa membawa Imas ke Rumah Sakit (RS), sebab BPJS yang dimiliki sudah tidak bisa digunakan lagi karena dia tidak bayar selama 2 tahun.

“Biasanya kami bawa ke RS, namun sejak BPJS tak aktif, saya tidak bawa ke RS lagi,” ucapnya.

Seiring berjalannya waktu, Imas yang juga berprofesi sebagai guru mengaji ini mendapat bantuan dari berbagai pihak.

Salah satunya datang dari relawan yang telah melunasi tunggakan BPJS Kesehatannya, sehingga bisa digunakan lagi.

Selain itu, kata Esih, anaknya itu pada Jumat (3/11/2017) akan dibawa ke RSUP Tanjungpinang untuk melakukan perawatan.

Pengobatan Imas ke RSUP ini juga dibenarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, Rustam.

“Kita sudah komunikasi dengan Wakil Direktur pelayanan RSUP,” katanya singkat.

Ketua Paguyuban Pasundan Kota Tanjungpinang, Risky menyampaikan, pihaknya akan bertindak dan menolong Imas semaksimal mungkin. Sebab, kata Risky, Imas ini masih bagian dari Paguyuban Pasundan.

“Dia orang Sunda, sesama rantau kita harus saling bantu, dan kami sudah rapat mengenai persoalan ini,” paparnya. (zul)

Exit mobile version