TANJUNGPINANG (HAKA) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tanjungpinang, memprediksi, fenomena banjir rob tidak akan terjadi lagi, hingga akhir Januari 2023 mendatang.
Prakirawan BMKG Tanjungpinang, Robi menyampaikan, saat ini tren pasang tinggi air laut sudah menurun. Puncaknya hanya di hari Rabu dan Kamis kemarin saja.
“Prediksi kami sampai akhir bulan Januari kecil kemungkinan terjadi banjir rob lagi,” katanya, Jumat (27/1/2023) saat ditemui di kantor BMKG Tanjungpiang.
Menurutnya, banjir rob ini terjadi karena adanya aktivitas pasang air laut tinggi, yang secara tak langsung dipengaruhi anak bulan baru.
“Fase anak bulan baru itu mengakibatkan gaya tarik menarik gravitasi bulan dan bumi itu menjadi meningkat, sehingga menimbulkan air pasang yang cukup tinggi,” tambahnya.
Ditambah lagi, kata dia, intensitas curah hujan beberapa hari belakangan ini sangat tinggi, sehingga menyebabkan debit air meningkat terutama di pesisir pantai.
Kendati demikian, ia tetap mengimbau kepada masyarakat Tanjungpinang terutama yang berada di pesisir pantai agar tetap waspada. Mengingat sekarang ini aktivitas hujan terus terjadi.
“Meski tren pasang laut menurun, harus tetap waspada,” tuturnya.
Untuk mengantisipasi banjir rob, lanjut Robi, pihaknya kerap berkoordinasi dengan BMKG Batam, yang mempunyai kewenangan untuk mengeluarkan peringatan dini.
“BMKG Batam koordinator. Mereka yang bisa mengeluarkan peringatan dini. Kami tetap terus berkoordinasi dengan Batam,” tukasnya.(zul)