TANJUNGPINANG (HAKA) – Sebanyak 243 peserta dari Tim Pendamping Keluarga Beresiko Stunting mendapatkan orientasi selama tiga hari, yang digagas oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tanjungpinang.
Kepala Dinkes Tanjungpinang, Rustam, mengatakan, gelombang pertama dan kedua sudah dilaksanakan di Aula salah satu puskesmas Tanjungpinang, yang masing-masing gelombang diikuti oleh 81 orang peserta.
“Rabu (6/3/2024) hari ini, juga kita gelar di Aula Kelurahan Melayu Kota Piring. Peserta 81 orang, sehingga keseluruhan peserta berjumlah 243 orang,” kata Rustam kepada hariankepri.com.
Rustam menjelaskan, tujuan dari orientasi ini adalah, memberikan pengetahuan dan teknik pendampingan kepada keluarga beresiko stunting di Kota Tanjungpinang.
“Penurunan angka stunting merupakan agenda prioritas yang harus menjadi perhatian dan kita sukseskan bersama,” ucapnya.
Prevalensi stunting di Tanjungpinang, berdasarkan survei Kementerian Kesehatan, mencapai 15,7 persen. Sementara target nasional yang diharapkan di bawah 14 persen.
Rustam menerangkan, sasaran pendampingan keluarga beresiko stunting, adalah keluarga yang memiliki remaja putri, terutama calon pengantin,
“Termasuk ibu hamil, dan bayi 0-23 bulan,” sebutnya.
Rustam juga memberikan pesan kepada kader Tim Pendamping Keluarga, agar meningkatkan kinerja dan cakupan sasaran di seluruh wilayah kerja yang mereka emban.
“Seluruh sasaran mulai dari calon pengantin, ibu hamil, dan balita agar dicatat dan dilaporkan di Aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elsimil),” pungkasnya. (sap)