TANJUNGPINANG (HAKA) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kepri menyelenggarakan diskusi publik ancaman dampak Rubella, Congenital Rubella Syndrom (CRS), Kamis (20/9/2019) di Hotel Aston.
Dalam diskusi yang dihadiri oleh Wakil Gubernur Kepri Isdianto ini, Dinkes Kepri juga mengundang 4 orang ibu-ibu, yang anaknya terkena campak dan rubella.
Masing-masing dari mereka diberi kesempatan untuk menceritakan pengalaman, saat mereka terkena penyakit yang berbahaya itu, di hadapan Wagub serta para tamu undangan yang hadir.
Salah seorang ibu yang tidak menyebut namanya, menjelaskan, bahwa dirinya sejak hamil sudah terdeteksi campak. Sayangnya, ia tidak mengetahui sudah terkena penyakit tersebut.
“Ketika anak saya lahir, baru saya sadar bahwa anak saya terkena campak. Anak mengalami gangguan pendengaran dan penyakit lainnya,” ungkapnya saat diskusi.
Dalam testiomoni singkatnya, ia menghimbau kepada ibu-ibu yang ada di Kepri agar bisa mengikuti suntik MR untuk anaknya. Karena, baginya, cukup dirinya dan teman-temanya yang bernasib seperti itu dan jangan ada lagi orang lain yang terkena.
Sementara itu, Kepala Dinkes Kepri, Tjejep Yudiana mengatakan, bahwa pihaknya sengaja mengundang masyarakat yang terkena penyakit rubella dan campak supaya masyarakat lainnya bisa tahu ancaman dan dampak penyakit tersebut.
“Bisa tuli, buta dan bahkan ibu-ibu yang terkena itu juga bisa mengalami keguguran,” jelasnya.
Ia menjelaskan, dengan diadakan kegiatan seperti ini berharap agar masyarakat tidak ragu lagi untuk mengikuti vaksin MR ini.
Apalagi kata dia, di Kepri ini, cakupan pelaksanaan masih urutan ke 8 terendah se-Indonesia, karena ada beberapa kabupaten yang sempat menghentikan pelaksanaan MR ini.
Menurutnya, di Kepri ini total pelaksanaan vaksin MR baru 41 persen. Artinya cakupanya masih rendah. Padahal, target pelaksanaan vaksin MR ini harus selesai 30 September 2018 mendatang.
Di tempat yang sama, Wakil Gubernur Kepri, Isdianto mengimbau kepada seluruh masyarakat Kepri agar bisa memberikan vaksin MR kepada anaknya.
“Kita harapkan dinkes juga harus bekerja keras untuk vaksin MR ini, supaya tidak ada penambaham angka pengidap campak dan rubella di Kepri,” tukasnya (zul)