TANJUNGPINANG (HAKA) – Gubernur Kepri, Ansar Ahmad mengatakan, adanya ancaman varian baru virus Covid-19 di Kepri, membutuhkan respon cepat untuk mencegah penularan.
“Oleh karenanya diperlukan langkah-langkah strategis, termasuk meningkatkan kapasitas pemeriksaan, pelacakan, karantina, dan isolasi kasus Covid-19,” kata Ansar, Rabu (2/6/2021).
Selain itu, ia juga menekankan perlunya sosialisasi yang masif terkait pencegahan, penatalaksanaan Covid-19 melalui penerapan protokol kesehatan.
“Demikian juga untuk penyiapan Rumah Sakit, laboratorium, APD, sumber daya manusia, peralatan, obat-obatan dan lain-lain harus dilakukan secara maksimal,” tegasnya.
Ansar berharap, semua pihak dapat menjadi garda terdepan dalam pelaksanaan pemeriksaan, pelacakan, karantina, dan isolasi pasien Covid-19.
Dilansir dari data Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Kepri per 20 Mei 2021 jumlah kasus aktif di Provinsi Kepri berjumlah 1.804 orang atau 12,86 persen.
Kemudian, per 2 Juni 2021 angka itu bertambah sebanyak 901 orang sehingga menjadi 2.705 atau 15,55 persen, naik sebanyak 3 persen dibanding dua pekan lalu.
Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Kepri, TS Arif Fadillah menyatakan, kenaikan kasus Covid-19 di Provinsi Kepri belakangan ini dipengaruhi oleh dua faktor.
Yakni adanya virus varian baru serta kepulangan PMI dari Malaysia melalui pelabuhan di wilayah Provinsi Kepri.(kar)