BINTAN (HAKA)-Wakil Bupati Bintan H Dalmasri Syam sedih dengan nasib pekerja atau buruh di Bintan, pada saat memperingati Hari Buruh se-dunia, 1 Mei (may day), Senin (1/5) kemarin. Justru itu, Wabup Bintan memberikan kesempatan untuk berdialog dengan FSPMI, di Kantor Bupati Bintan.
Sedangkan lima serikat pekerja lainnya, melaksanakan orasi antisipasi paham radikalisme, di Simpang Lagoi. Peringatan may day di Bintan berjalan damai dan lancar.
Saat mengadakan dialog dengan Wabup Bintan H Dalmasri Syam, Perwakilan FSPMI Bintan Sahat Panggabean menyampaikan tentang masalah upah. Menurutnya, saat ini kebijakan tentang upah belum berpihak kepada kaum buruh. Sementara, investasi belum ada yang masuk ke Bintan selama dijabat kepala daerah yang baru. Tidak hanya itu, FSPMI Bintan juga menyampaikan pelayanan BPJS ketenagakerjaan yang tidak maksimal.
“Untuk mencari solusi ini, kami dari buruh mau jumpa dengan bupati langsung. Agar memperjuangkan hak-hak buruh,” ujar Sahat Panggabean, saat menyampaikan aspirasi dalam dialog terbuka dengan Pemkab Bintan.
Selain Wabup Bintan, dialog itu dihadiri Plt Sekda Adi Prihantara, Kepala DPMPTSP Hasfarizal Handra, Inspektur Inspektorat Daerah R Akib Rachim, Kepala DPAD Mohd Setioso dan Sekwan Bintan Edi Yusri. Sebelum dialog selesai, Hasfarizal Handra menuju kegiatan lima serikat pekerja di Simpang Lagoi.
Menanggapi aspirasi serikat pekerja metal itu, Wabup Bintan H Dalmasri Syam mengatakan, masalah buruh merupakan masalah negara. Kesusahan buruh juga menjadi masalah yang ditanggung oleh pemerintah. Pemkab Bintan tahu seperti apa kehidupan buruh sekarang. Pemkab sudah bicara dengan pengusaha dan asosiasi guna mencari solusi, bagaimana untuk meningkatkan investasi.
Selama ini, lanjut Dalmasri Syam, pemerintah membuat regulasi untuk kemudahan, agar investor masuk ke Bintan. Di lain hal, sampai sekarang tidak ada investasi di Bintan yang pindah ke Batam. Artinya, Pemkab Bintan tetap berusaha menjaga investasi yang sudah ada, sambil mencari investasi baru.
“Saya juga sedih dengan nasib buruh di Bintan, dan secara nasional di Indonesia. Kami pemerintah, bekerja untuk mencari solusinya. Ini demi kaum buruh. Bupati saat ini (kemarin-red) rapat MTQ di Batam,” jelasnya.
“Di hari may day ini, saya sangat senang bisa jumpai buruh. Tapi kalau tak mau jumpa saya, ya saya sedih juga,” ucapnya. (eci)