Site icon Harian Kepri

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Apresiasi Pemko yang Mampu Turunkan Stunting

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Kurniasih Mufidayati-f/dian-hariankepri.com

TANJUNGPINANG (HAKA) – Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Kurniasih Mufidayati, menyampaikan apresiasi kepada Pemko Tanjungpinang, yang mampu menurunkan angka stunting, dari 18 persen menjadi 15 persen.

“Di tahun 2024, target nasional angka stunting di 14 persen. Kami berharap Kota Tanjungpinang mendukung target ini,” kata Kurniasih kepada wartawan, Rabu (28/2/2024), usai rapat di Aula Wali Kota Tanjungpinang.

Kurniasih juga membahas kebutuhan perlengkapan sarana kesehatan di rumah sakit,dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fanyankes) di seluruh Indonesia, termasuk di Kota Tanjungpinang.

“Kami bertanggung jawab atas kebutuhan alat kesehatan di rumah sakit, terutama di kota-kota kecil. Tanjungpinang perlu memiliki rumah sakit tipe A, dan kami mendukung hal ini,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Kurniasih menyampaikan bahwa selain urusan kesehatan, masalah peningkatan skill tenaga kerja dan promosi potensi pariwisata juga tidak kalah penting.

“Kota ini indah, dengan sumber daya alam yang masih bagus. Kami yakin daerah Tanjungpinang ini bisa menjadi kota pariwisata yang maju,” ujarnya.

Sebelumnya, Pj Wali Kota Tanjungpinang, Hasan menegaskan, dalam menekan angka stunting, Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang kembali mengaktifkan Posyandu.

Ia mengatakan, program Pemko Tanjungpinang untuk tahun 2024 ini, salah satunya adalah fokus terhadap penurunan stunting sesuai target yang diberikan oleh pemerintah pusat.

“Bersama Dinas Kesehatan kita aktifkan posyandu tingkat Kota Tanjungpinang,” kata Hasan kepada hariankepri.com, Selasa (30/1/2024) lalu.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, Elfiani Sandri mengatakan, memang posyandu ini menjadi basis untuk melakukan pelayanan dasar di tingkat masyarakat.

“Karena mereka secara akses pasti dekat dengan warga, tidak akan susah untuk mendapatkan pelayanan kesehatan masyarakat,” kata Elfiani.

Ia menjelaskan, Kementerian Kesehatan juga sudah melakukan kebijakan strategi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dasar melalui tranformasi.

Menurutnya, kader posyandu tidak hanya menimbang dan mengukur saja, tetapi sedikit banyaknya harus memahami ilmu kesehatan.

“Itu yang kita bekali, tahun lalu kita sudah melakukan pembekalan kepada seluruh kader posyandu,” pungkasnya. (sap)

Exit mobile version