Site icon Harian Kepri

Wamen Perdagangan: Kepri Punya KEK Terbanyak di Indonesia

Presiden Joko Widodo meluncurkan pelepasan ekspor perdana tahun 2022 smelter grade alumina produksi PT Bintan Alumina Indonesia di KEK Galang Batang, Kabupaten Bintan, Selasa, 25 Januari 2022-f/istimewa-bpmi setpres

TANJUNGPINANG (HAKA) – Wamen Perindustrian, Jerry Sambuaga menyampaikan, Provinsi Kepri menjadi satu-satunya provinsi di Indonesia yang memiliki Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) terbanyak.

“Kepri memiliki 3 KEK, yakni KEK Galang Batang, KEK Nongsa, dan KEK Batam Aero Technic,” sebutnya.

Menurut Jerry, ketiga KEK di Provinsi Kepri itu, tentunya akan sangat berpotensi untuk meningkatkan perekonomian daerah, yang cukup besar.

“Ini juga memberikan kesempatan bagi masyarakat di Kepulauan Riau,” katanya, saat menjadi pemateri dalam Seminar Nasional yang digelar oleh Uniba, di Aula Wan Seri, Pulau Dompak, Kota Tanjungpinang, Jumat (3/3/2023).

Jerry melanjutkan, dari hasil rapat Dewan Nasional KEK pada Desember 2022 lalu, dari 19 KEK di Indonesia, hanya tiga KEK yang berstatus optimal. Salahnya satunya yakni KEK Galang Batang.

Pemerintah, sangat berharap KEK Galang Batang yang merupakan sentra industri pengolahan mineral bauksit, dapat terus berjalan optimal. Hal ini sejalan dengan rencana Pemerintah yang akan melakukan hilirisasi bauksit.

“Maka KEK Galang Batang diproyeksikan bisa menarik investasi yang lebih besar di tahun 2023 dan tentunya akan ada pembukaan penambahan tenaga kerja,” tuturnya.

Selain KEK Galang Batang, di tahun 2023, KEK Batam Aero Technic juga diharapkan dapat menjadi pusat merchandise, maintenance, repair dan over haul pesawat udara terbesar di Asia.

Jerry mengutarakan, pemerintah pusat melalui Dewan Nasional KEK, akan rutin melakukan evaluasi pemetaan kebutuhan untuk optimalisasi KEK.

“Sehingga rencana bisnis KEK setiap tahunnya bisa diwujudkan dan memberikan dampak yang signifikan pada perekonomian daerah,” tegasnya.

Kemendag juga kata dia, saat ini tengah merivisi kebijakan dalam Permendag Nomor 15 tahun 2021, tentang perlakuan penundaan atas ketentuan pembatasan dan tata niaga impor di KEK.

Pihaknya, berharap langkah tersebut akan dapat semakin memudahkan pelaku usaha di KEK dan menjadi insentif yang menarik bagi investor.

“Saya terima kasih kepada Pak Gubernur dan jajaran yang selama ini sudah mengembangkan KEK di wilayahnya,” ucapnya.

Sementara itu, Gubernur Kepri, Ansar Ahmad mengatakan, Pemprov bersama BP Batam dan pemda di Kepri, akan terus mendorong agar KEK di Kepri bisa berjalan optimal.

Bahkan, kata Ansar, saat ini Pemprov Kepri juga telah berencana akan mengusulkan tiga lagi lokasi KEK baru di Kepri.

“Yaitu di Tanjung Sauh, kemudian Kawasan Pulau Asam di Karimun, dan Pulau Ranom di Batam,” jelasnya.

Pemprov Kepri bersama bupati/wali kota dan Kepala BP Batam juga akan terus melakukan evaluasi terhadap sejumlah kebijakan dalam pengurusan perizinan.

“Hal ini tentunya bertujuan agar investor bisa mendapatkan pelayanan yang cepat, murah, dan efisien,” pungkasnya.(kar)

Exit mobile version