“Hariankepri.com edisi Wanita Tangguh, mengupas eksistensi para Wanita di Kepulauan Riau (Kepri). Berdedikasi dan ikut menjadi bagian dalam pembangunan Kepri. Dengan latar belakang dan profesinya masing-masing. Simak terus edisi Wanita Tangguh hanya di Hariankepri.com”
HJ. Rahma, S.Ip, lahir di Sungai Danai, Pulau Burung, Indragiri Hilir, Riau pada 11 Mei 1975. Putri pasangan H Abdul Gani, dan Hj Sairah ini, lahir dari keluarga sederhana. Ayahnya seorang petani, ibunya adalah ibu rumah tangga.
Rahma menyelesaikan Sekolah Dasar di Sungai Danai pada tahun 1988. Ia adalah anak ke tiga dari 4 bersaudara. Rahma memiliki saudari kembar, bernama Rohani, yang kini menjadi legislator di DPRD Karimun. Abang sulung dan adik bungsunya adalah laki-laki.
Rahma melanjutkan ke MTsN dan MAN di Tanjungbatu, Karimun. Kemudian hijrah ke Tanjungpinang, untuk melanjutkan kuliah sarjana di Stisipol Raja Haji, dan Universitas Internasional Batam (UIB), untuk jenjang Magister.
Sebelum terjun ke dunia politik, Rahma pernah bekerja sebagai karyawan di PT Kalbe Farma Health Food. Ia menjadi Sales Promotion Girl (SPG), susu bayi dan obat-obatan.
Pada 2014, Rahma pun mencoba peruntungan menjadi caleg. Berkat kesungguhannya, Rahma duduk sebagai anggota DPRD Tanjungpinang periode 2014-2019, setelah dua kali gagal terpilih menjadi anggota legislatif.
Hal ini menunjukkan betapa gigihnya seorang Rahma. Dirinya terus bersemangat untuk mengambil simpati masyarakat Tanjungpinang.
Rahma sering turun ke masyarakat, karena dirinya merasa terpanggil untuk memajukan Kota Tanjungpinang dan masyarakatnya.
Pun dirinya terdorong untuk maju menjadi Wakil Walikota bersama Syahrul, pada Pilwako tahun 2018. Saat itu, mereka menghadapi petahana Lis Darmansyah yang berpasangan dengan Maya Suryanti.
Kemenangan berpihak kepada pasangan Syahrul dan Rahma. Gubernur Kepri, Nurdin Basirun resmi melantik Syahrul dan Rahma sebagai Walikota dan Wakil Walikota Tanjungpinang terpilih periode 2018-2023, pada Jumat (21/9/2018) di Gedung Daerah Tanjungpinang.
Tak menunggu lama usai dilantik, pasangan ini langsung menjalankan program visi misi mereka. Bahkan 6 bulan setelah pelantikan, mereka dihadapkan dengan pandemi Covid-19 yang memporakporandakan perekonomian nasional dan daerah.
Tugas berat menanti Rahma. Dirinya harus menggantikan posisi Wali Kota Tanjungpinang, Syahrul yang meninggal dunia, setelah melawan penyakit akibat virus corona, pada Selasa (28/4/2020).
Pada 29 April 2020, Rahma ditunjuk menjadi Plt Wali Kota Tanjungpinang oleh Plt Gubernur Kepri, Isdianto. Lima bulan setelahnya, Rahma dilantik menjadi Walikota Tanjungpinang menggantikan (Alm) Syahrul, yakni pada Senin (21/9/2020).
Pada awal kepemimpinan Rahma, bisa dibilang tidak berjalan mulus. Mulai dari isu-isu negatif yang diberitakan media. Dari masalah pribadi hingga gaya kepemimpinan Rahma.
Bahkan pada suatu kesempatan, ombudsman Kepri menyampaikan bahwa, sebagian media lebih banyak memberitakan sisi negatif Rahma, daripada sisi positifnya.
Namun hal itu tidak menyurutkan niat dan semangat Rahma dalam memimpin Kota Tanjungpinang. Kepada hariankepri.com yang diterima di ruang kerjanya saat itu, Rahma menegaskan, bahwa dirinya hanya bekerja dan membangun untuk masyarakat Tanjungpinang. Lillahi Ta’ala.
“Makanya saya turun ke masyarakat untuk melihat masalah di sana, dan bukan pencitraan. Setelah itu saya minta dilakukan kajian, dan penganggaran oleh TAPD untuk setiap masalah yang saya temui. Karena tanpa anggaran, tak akan ada pembangunan. Jadi jangan cuma ngomong aja mau bangun ini bangun itu, padahal anggarannya belum jelas,” tegasnya.
Gaya cepat tanggap Rahma dalam memimpin, memang membuat sebagian pejabat merasa kewalahan. Ya, pada awalnya tentu Rahma pun masih terbawa gaya sebagai anggota legislatif. Yang maunya serba cepat. Pokoknya harus jalan.
Pada Rabu (21/9/2022), genap dua tahun usia Wali Kota Tanjungpinang Rahma dalam memimpin Kota Tanjungpinang.
Dengan rentang waktu yang terbilang singkat, banyak tantangan dan rintangan yang dihadapi oleh politisi NasDem tersebut.
Namun demikian, orang nomor satu di Pemko Tanjungpinang itu, tetap tampil eksis untuk menjalankan roda pemerintahan demi kesejahteraan pegawai maupun seluruh masyarakat Tanjungpinang.
“Kalau ditanya kebahagaian selama saya memimpin, tentu banyak, yakni bahagia bisa banyak berbuat untuk masyarakat Tanjungpinang, seperti melakukan pembangunan-pembangunan dan penyaluran bantuan,” sebut Rahma.
Namun demikian, dibalik itu semua kata dia, tentu banyak hal-hal yang harus dilewati agar program-program yang strategis bisa berjalan lancar.
“Atas izin Allah SWT, semua keinginan sedikit-sedikit bisa dilakukan. Karena semata-mata untuk kepentingan masyarakat,” tuturnya.
Ia pun mengaku, semua persoalan dan permasalahan yang ada dan kerap timbul pada dirinya, dihadapi dengan tenang dan santai dan mengedepankan komunikasi yang representatif. Sehingga kesulitan dalam memimpin bisa teratasi.
“Selama ini saya bawa santai dan enjoy saja, dengan mengedepankan komunikasi. Apapun persoalan tentu bermuara dari komunikasi dua arah, sehingga kesulitan-kesulitan bisa teratasi,” tuturnya.
Kendati demikian, dengan masa yang hanya tinggal satu tahun lagi. Rahma masih ingin terus mengembangkan dan berbenah untuk kemajuan Kota Tanjungpinang.
“Dengan usia jabatan saya yang tinggal satu tahun lagi, saya fokus berbenah, meningkatkan konsentrasi untuk kemajuan Kota Tanjungpinang,” terangnya.
Oleh karena itu, ia juga berharap kepada OPD-OPD Pemko Tanjungpinang, agar bisa menjalankan program-progam yang sudah disiapkan dalam perencanaan. Sehingga, rencana-rencana pembangunan yang akan dilakukan bisa sesuai dengan yang diharapkan.
“Untuk seluruh masyarakat, mohon doa dan dukungan. Agar Tanjungpinang bisa semakin maju dan berkembang,” tukasnya.
Adapun beberapa pembangunan yang berhasil direalisasikan Rahma dalam beberapa tahun terakhir, di antaranya Penerangan Jalan Umum (PJU).
Rahma berhasil membuat Tanjungpinang bisa terang benderang dengan membangun PJU sebanyak 8.436 titik, serta lampu PJU yang diperbaiki, sebanyak 3.504 unit selama 3 tahun terakhir.
Penanganan banjir, dari segi normalisasi penanganan titik banjir, telah ditangani sebesar 11,11 persen pada tahun 2021 yang mencapai 96 persen dari target.
Sampai tahun 2021 lalu, persentase rumah layak huni dari 8,85 persen menjadi 11,59, luasan kawasan kumuh yang menurun dari 64,52 persen menjadi 24,9 persen, dan peningkatan persentase penerangan jalan umum yang terpasang dari 60,82 persen menjadi 71,30 persen.
Lalu untuk pembangunan jalan, sejak 2018 hingga saat ini, telah dibangun dan dilebarkan jalan aspal sepanjang 11,98 kilometer.
Sedangkan untuk penerima seragam gratis sampai tahun 2022, dari tahun 2019 untuk kelas 1 SD swasta dan negeri sebanyak 16.208 siswa.
Dengan rincian, tahun 2019 dibagikan ke 4.506 siswa, tahun 2020 sebanyak 4.144 siswa penerima, tahun 2021 sebanyak 3.605 siswa dan tahun 2022 ini akan dibagikan ke 3.953 siswa.
Sedangkan untuk siswa baru kelas VII SMP jumlah total penerima sebanyak 15.375 siswa. Pada tahun 2019 untuk 4.097 siswa, tahun 2020 ke 4.037 siswa, tahun 2021 untuk 3.691 siswa dan 2022 akan dibagikan kepada 3.550 siswa.
Untuk beasiswa mahasiswa, Pemko Tanjungpinang telah memberikan beasiswa D3, D4 di Politeknik Bintan Cakrawala kepada masyarakat tidak mampu.
Di samping itu, komitmen Pemko Tanjungpinang memberikan kemudahan investasi, dan pengurusan izin administrasi lainnya dengan menghadirkan 28 instansi perizinan dalam satu atap, yakni Mal Pelayanan Publik. (arp)