TANJUNGPINANG (HAKA) – Perwakilan Umat Budda Indonesia (Walubi) Kepri, akhir pekan lalu menggelar acara bakti sosial, yang didukung oleh ratusan dokter serta Walubi Pusat.
Menariknya, Ketua Walubi Pusat, Sri Hartati Murdaya hadir di Tanjungpinang, bahkan sejak sepekan sebelum puncak acara baksos Walubi Kepri digelar, Sabtu (2/2/2019)-Minggu (3/2/2019).
Dari data yang dirilis CNBC Indonesia, Sri Hartati Murdaya adalah perempuan terkaya di Indonesia, dengan nilai kekayaan mencapai 1,4 miliar US Dollar hingga tahun 2018.
Menurut Tokoh Tionghoa Kepri, Rudi Chua, bahwa kehadiran pemilik Central Cipta Murdaya ini tidak “dimanfaatkan” oleh pemerintah daerah, baik itu Pemprov Kepri maupun Pemko Tanjungpinang.
“Sayang tidak dimaanfaatkan, untuk diajak berinvestasi di Tanjungpinang,” ujarnya.
Sepekan dia berada di Tanjungpinang, sambung Rudi, adalah waktu yang cukup panjang untuk mengajak wanita terkaya ini, dalam membahas peluang gurita bisnisnya di Tanjungpinang.
“Saya sudah sampaikan ke pemda dan beberapa orang pemerintah, untuk menawarkan Kepri dan Tanjungpinang ke beliau (Hartati Murdaya, red), tapi belum tau apa hasilnya,” terangnya.
Rudi mengatakan, wilayah Tanjungpinang sudah ada yang berstatus FTZ, jadi sangat terbuka lebar untuk mengajak Ketua Walubi pusat itu dalam berinvestasi.
“Tidak ada salahnya pola ini dilakukan, demi membawa peluang investasi buat Tanjungpinang dan Kepri,” tukasnya. (fik)
