TANJUNGPINANG (HAKA) – Novyana salah satu warga Tanjungpinang kecewa dengan penanganan Covid-19 di Kota Tanjungpinang.
Pasalnya, ia sendiri mendapat perlakuan tidak wajar dari seorang pejabat di Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang.
Hal itu didapatkan, ketika dirinya meminta dilakukan tracing kepada keluarganya, karena ada kerabatnya yang terkonfirmasi Covid-19.
Ia mengatakan, kerabat dekatnya itu dinyatakan terkonfirmasi Covid-19 setelah melakukan tes swab PCR di RSUD Raja Ahmad Tabib pada Senin (10/5/2021) lalu .
“Sampai Selasa (11/5/2021) siang kami tidak dihubungi oleh Dinas Kesehatan untuk melakukan tracing,” sebutnya.
Novy menerangkan, kerabatnya yang positif Covid-19 itu melakukan isolasi mandiri di rumah. Berhubung ada dua orang lain di rumah yang sama, dan merasa tidak enak badan, makanya ia meminta untuk dilakukan tracing.
“Singkat cerita, akhirnya saya berhasil menghubungi staf dinkes, tapi menurut mereka data kerabat saya belum diterima oleh Dinkes Tanjungpinang,” jelas Novyana.
Setelah menyerahkan foto KTP melalui whatsapp, akhirnya staf tersebut mengarahkan keluarga serumah dan yang kontak erat, untuk melakukan swab di Mess Pemda pada Rabu (13/5/2021).
“Yang anehnya, saya malah dihubungi oleh Kabid Yankes Dinkes Tanjungpinang, dan tidak diizinkan swab karena beragam alasan, dan ragu soal kasus positif covid kerabat saya,” paparnya.
Padahal sudah jelas, sambung Novy, vonis positif covid itu keluar dari dokter IGD RSUP Raja Ahmad Tabib Tanjungpinang.
“Saya heran, kami masyarakat menjemput bola untuk di-tracing malah dimarah-marah, disuruh mengecek lagi kebenaran informasi Covid itu ke RSUP,” ketusnya.
Novy pun mengaku sempat mengeluhkan kondisi tersebut kepada Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, Nugraheni.
“Beliau menyampaikan bahwa data tersebut ada dan keluarga serumah serta kontak erat diminta melakukan swab. Kalau seperti itu kan enak, kita dijelaskan baik-baik. Kalau ada kendala, dijelaskan dengan ramah,” tutupnya. (fik)