![](https://www.hariankepri.com/wp-content/uploads/2025/02/IMG-20250208-WA0029.jpg)
TANJUNGPINANG (HAKA) – Kabar obat kedaluwarsa masih tersimpan di tujuh Puskesmas di Tanjungpinang membuat masyarakat Tanjungpinang cemas dan khawatir.
Warga Jalan Kota Piring Lusiana menyampaikan, ada membaca informasi disampaikan media terkait kabar obat kedaluwarsa masih tersimpan di beberapa Puskesmas di Tanjungpinang.
“Saya khawatir juga kalau mau berobat ke Puskesmas karena ada obat kadaluwarsa ini,” kata Lusiana kepada hariankepri.com, Jumat (7/2/2025).
Kendati begitu, ia meminta pemerintah lebih waspada dalam mengantisipasi peredaran obat kedaluwarsa dan segera memusnahkannya.
“Harus segera dimusnahkan, karena takutnya kalau tidak teliti bisa beredar di tengah masyarakat,” tukasnya.
Rini, warga Sei Jang juga mengaku sangat khawatir mendapat soal obat kedaluwarsa masih tersimpan di beberapa Puskesmas, termasuk di Puskesmas Sei Jang.
“Iya, khawatir juga kita kan, masih ada obat kedaluwarsa belum dimusnahkan oleh puskesmas,” ujarnya.
Ia pun berharap Puskesmas dapat segera memusnahkan obat yang sudah tidak layak pakai tersebut. “Saya harapkan segera dimusnahkan,” imbuhnya.
Sebelumnya, obat kedaluwarsa masih berada tersimpan di tujuh Puskesmas di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau.
Hal itu diketahui berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Kepulauan Riau tahun anggaran 2023 dan terbit pada 2024 lalu.
Berdasarkan LHP, nilai obat kedaluwarsa di 7 Puskesmas Tanjungpinang sebesar Rp 86.251.690. T terdiri dari Puskesmas Sei Jang Rp 24.038.493, Puskesmas Tanjungpinang sebesar Rp 4.194.423, Puskesmas Batu 10 Rp 19.302.926.
Selanjutnya Puskesmas Kampung Bugis sebesar Rp 12.832.335, Puskesmas Melayu Kota Piring sebesar Rp 2.741.245, Puskesmas Mekar Baru sebesar Rp 22.795.014 dan Puskesmas Tanjung Unggat sebesar Rp347.253.
Kepala Puskesmas Sei Jang Muhammad Faisal membenarkan di puskesmas Sei Jang masih terdapat obat kadaluwarsa. Namun obat tersebut sudah disimpan di gudang untuk dimusnahkan.
“Kayaknya masih ada tersimpan dalam gudang, berapa jumlahnya saya belum lihat datanya, nanti saya lihat datanya dulu,” kata Faisal saat ditemui di Kantor Dinkes Tanjungpinang, Kamis (6/2/2025). (sah)